Gak Peduli Kondisi WNI dari Wuhan, Warga Batam dan Natuna Tolak Proses Karantina

Baca Juga

MATA INDONESIA, BATAM – Warga Batam dan Natuna tidak peduli dengan kondisi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan sehingga mereka menolak proses karantina di kedua wilayah tersebut. Sabtu dini hari ke Kantor DPRD Natuna menyampaikan penolakan tersebut.

Mereka menyampaikan penolakan tersebut di hadapan Sekda, Ketua DPRD, Dandim dan Wakapolres Natuna.

Hal itu menyusul ditetapkannya RSUD Natuna sebagai tempat rujukan WNI dari Wuhan yang demam dan harus diawasi ketat.

Dalam surat yang ditandatangani Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza dari Kemenkes, Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ, MPH disebut meminta tenaga dari Ikatan Psikologi Klinis (IPK) dan Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) untuk diturunkan ke Natuna.

Kabag Humas Pemkab Natuna, Deprizal mengatakan dua menteri dan Kepala BNPB tanpa surat pemberitahuan resmi mendatangi kabupaten tersebut.

Sejumlah warga di Kota Batam juga berpikiran sama tidak peduli dengan saudara sebangsanya dari Wuhan.

Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia Yuhendri seperti dilansir Batamnews. “Kami menolak Batam dijadikan karantina WNI asal China,” ujar Yuhendri SE.

Ketua Gema Minang Kota Batam, Antoni Lenda juga tidak memiliki kepedulian terhadap WNI dari Wuhan. Dia beralasan dikarantinanya WNI dari Wuhan tersebut mempengaruhi ekonomi dan investasi di Batam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini