Gak Pakai Masker ke Daerah Ini, Kamu Bakal Diayun di Atas Peti Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, EKUADOR – Sulit membiasakan warga menggunakan masker bukan hanya di Indonesia. Ekuador memiliki cara tersendiri untuk membuat malu warganya yang tidak mau mengenakan masker di area publik yaitu menjadi obyek para penari peti mati seolah-olah si pelanggar akan dimasukkan ke dalamnya.

Seperti tampak dalam sebuah video yang viral, ada empat orang lelaki kekar menari-nari di dekat peti mati sambil memegangi seorang remaja berbaju hitam yang tidak mengenakan masker.

Setelah berapa menit remaja itu diayun-ayun di atas peti mati tersebut akhirnya tarian dihentikan dan datanglah seorang polisi yang memberikan sehelai masker saat wajah remaja itu memucat menanggung malu.

Tarian itu memang digunakan untuk mempermalukan orang-orang yang tidak peduli dalam mengenakan masker.

Pada 2017 tarian peti mati itu menjadi viral setalah dibawakan Kelompok Pallbearers dari Ghana. Sekarang, tarian mereka digunakan untuk mempermalukan warga yang tidak peduli dengan penyebaran Covid19.

Perkembangan kasus Covid19 di Ekuador sebenarnya relatif sedikit dibandingkan 10 negara terbanyak kasus tersebut. Senin 27 Juli 2020 tercatat ada 80.694 pasien positif dengan angka kematian 5.515.

Namun, kualitas pelayanan kesehatan negara Amerika Latin itu relatif buruk sehingga rumah sakit yang ada tidak mampu.

Beberapa waktu lalu, negara itu bahkan digambarkan tidak bisa lagi menangani mayat-mayat akibat Covid19 sehingga banyak yang diletakkan begitu saja di depan pintu rumah bahkan di tepi jalan raya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini