Gak Ada Ampun, Polisi Terus Kejar Pelaku Penggelapan Bantuan Rumah Korban Gempa Lombok

Baca Juga

MATA INDONESIA, MATARAM – Polisi terus mengejar tersangka baru kasus dugaan penggelapan dana pembangunan rumah tahan gempa (RTG) untuk para korban bencana tersebut

Dugaan korupsi tersebut terjadi di Desa Sigerongan, Kabupaten Lombok Barat. Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Joko Tamtomo mengatakan tersangka pertama adalah bendahara Kelompok Masyarakat (Pokmas) Repok Jati Kuning berinisial IN.

Menurut polisi, IN sebagai tersangka diduga telah melanggar Pasal 8 Undang-Undang RI Nomor 20/2001 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

IN diduga kuat telah menggelapkan dana rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa senilai Rp 410 juta.

Dana tersebut berasal dari sisa anggaran tahap tiga yang belum disalurkan pokmas ke masyarakat penerima bantuan dari Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Dana rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa dengan kategori rusak sedang menerima bantuan dari pemerintah senilai Rp25 juta setiap kepala keluarga. Dana itu dicairkan dalam tiga tahap.

Sedangkan kepala keluarga yang ada di bawah Pokmas Repok Jati Kuning, Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, terdapat 70 kepala keluarga korban gempa Lombok beberapa tahun lalu. Jumlah seluruhan anggarannya senilai Rp1,75 miliar.

Pada tahap pertama, Pokmas Repok Jati Kuning telah menyalurkan anggaran Rp500 juta kepada 20 penerima bantuan. Selanjutnya pada tahap kedua, anggaran yang disalurkan kepada 30 penerima bantuan mencapai Rp750 juta.

Namun pada tahap ketiga, Pokmas Repok Jati Kuning hanya menyalurkannya kepada sebagian dari 20 penerima bantuan terakhir dengan nilainya mencapai Rp90 juta.

Karenanya, sisa anggaran yang belum disalurkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh tersangka, yakni Rp410 juta, ditetapkan penyidik sebagai angka kerugian negaranya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini