Gagal di Piala AFF 2020, Ini Target Shin Tae-yong di 2022

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Shin Tae-yong gagal membawa Timnas Indonesia juara di Piala AFF 2020. Pelatih asal Korea Selatan itu langsung mengalihkan fokus pada turnamen di 2022.

Indonesia keluar sebagai runner-up Piala AFF 2020 usai dikalahkan Thailand dengan agregat 2-6. Kalah 0-4 di leg pertama, Skuat Garuda mampu meingimbangi Thailand 2-2 pada leg kedua.

Bagi Thailand, ini adalah gelar keenam Piala AFF sekaligus menasbihkan mereka sebagai raja di ASEAN. Sedangkan Indonesia enam kali menjadi runner-up dimana empat kali di antaranya kalah dari Thailand di final.

Meski gagal juara, penampilan timnas Indonesia mendapat banyak pujian, termasuk keberanian Shin Tae-yong memainkan mayoritas pemain muda di Piala AFF 2020.

Dalam waktu dekat, Indonesia akan tampil di Piala AFF U-23 pada Februari mendatang. Kemungkinan besar pemain akan tetap dipertahankan, terutama yang berusia di bawah 23 tahun. Tapi, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Elkan Baggott kemungkinan besar absen karena kembali ke klub di luar negeri.

Selain itu, Piala AFF akan kembali digelar pada Desember 2022. Shin Tae-y

ong menyesali gagal membawa Indonesia juara, tapi sudah membidik turnamen yang ada di sepanjang 2022.

“Piala AFF sudah berakhir. Sangat disayangkan gagal juara, tapi saya tidak menyesal. Pemain, staf, dan pelatih sudah menjadi tangan dan kaki saya. Terima kasih,” tulis Shin Tae-yong, di Instagram.

“Ayo kita mengubah warna kita di Piala AFF 2022. Ayo timnas Indonesia, kita bisa,” katanya.

Di Piala AFF 2022, Indonesia berada satu grup dengan Malaysia, Laos, dan Myanmar. Tim Merah Putih berstatus juara bertahan setelah di 2019 mengalahkan Thailand 2-1.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini