Gagal di Piala Sudirman, Skuat Merah Putih Jalani Pemulihan Psikologis

Baca Juga

MATA INDONESIA, VANTAA – Tim bulutangkis Indonesia tampil mengecewakan di Piala Sudirman 2021. Kini, para pemain menjalani pemulihan kondisi psikologis.

Di luar dugaan Indonesia kalah lawan Malaysia di perempatfinal dengan skor 2-3. Padahal, di atas kertas tim Merah Putih harusnya bisa menundukkan tim Negeri Jiran itu.

Pada kenyataannya, dua sektor ganda yang diandalkan gagal menyumbang poin. Ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tumbang.

Menurut psikolog tim bulutangkis Indonesia, Endro Wibowo, setelah kegagalan tersebut, saat ini kondisi psikologis Hendra Setiawan dkk., sedang dalam tahap pemulihan. Sembari memulihkan rasa kecewa karena gagal, tim psikolog yang hadir sebagai pendukung, terus berupaya mendongkrak kembali semangat, motivasi, dan daya juang pemain.

Psikologis para pemain harus dipulihkan kembali karena pekan depan akan berlaga di ajang beregu Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark.

“Kondisi tim saat ini memang sedang dalam pemulihan dengan mengevaluasi kegagalan yang kemarin terjadi di Piala Sudirman. Ini agar tim lebih matang dan lebih siap lagi pada ajang perebutan Thomas dan Uber Cup pekan depan,” ujar Endro.

Di mata Endro, dari aspek psikologi, penyebab kekalahan para pemain Indonesia di babak knokck out lawan Malaysia karena faktor kelengahan, sehingga pemain kehilangan konsentrasi dan fokus untuk menerapkan strategi bermainnya.

“Para pemain sebenarnya telah berupaya keras memberikan yang terbaik dalam permainan di tengah lapangan. Namun ada sedikit kelengahan seperti hilang fokus di lapangan. Hal ini dapat dimanfaatkan lawan, sehingga mengakibatkan kekalahan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini