MATA INDONESIA, JAKARTA – Pertemuan Sustainable Finance Working Group (SFWG) kedua di bawah Presidensi G20 Indonesia telah terselenggara secara virtual pada 30-31 Maret 2022.
Penyelenggaranya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI). Pertemuan SFWG pertama ini dipimpin oleh co-chairs SFWG yakni Amerika Serikat dan Cina dan moderator oleh United Nations Development Programme (UNDP) selaku Sekretariat SFWG.
Dalam Pertemuan SFWG pertama, anggota G20 menyepakati Agenda Prioritas SFWG 2022. Sejalan dengan Agenda Prioritas SFWG 2022, melalui Komunike FMCBG pertama, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 meminta SFWG untuk mengkoordinasikan aksi terkait Peta Jalan G20 untuk Keuangan Berkelanjutan.
Menindaklanjuti hasil dari dua pertemuan sebelumnya, pada Pertemuan SFWG ke-2, anggota G20 membahas sejumlah isu, di antaranya mengembangkan kerangka kerja untuk keuangan transisi dan meningkatkan kredibilitas komitmen lembaga keuangan, termasuk diskusi tentang kerangka transisi, studi kasus, dan komitmen lembaga keuangan yang berfokus pada praktik pasar.
Selanjutnya, meningkatkan instrumen keuangan berkelanjutan untuk memperkuat aksesibilitas dan keterjangkauan, termasuk diskusi tentang akses ke pasar keuangan berkelanjutan global, mekanisme pengurangan risiko untuk instrumen keuangan berkelanjutan, mengatasi kesenjangan pengetahuan terkait instrumen keuangan berkelanjutan, terutama bagi pemangku kepentingan terkait di negara berkembang dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dan kemajuan G20 Sustainable Finance Roadmap.
Pengembangan kerangka keuangan transisi untuk membantu memungkinkan pasar keuangan mendukung transisi keberlanjutan. Sementara itu, peningkatan kredibilitas komitmen lembaga keuangan dengan menetapkan best practice implementasi net-zero dan komitmen terkait.
Untuk memperdalam hasil pertemuan ini, beberapa lembaga internasional terkait /knowledge partners memaparkan hasil laporan analisnya. Bersama dengan beberapa negara anggota yang berkesempatan membagikan pengalamannya (sharing experiences/case studies).
Pertemuan tersebut dibuka Dian Lestari, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan. Ia mewakili Presidensi G20 Indonesia.
“Kita akan fokus mendiskusikan dua workstream dari Agenda Prioritas SFWG. Pada workstream 1, kita akan membahas secara mendalam elemen-elemen kunci untuk mengembangkan prinsip-prinsip sukarela (voluntary principles). Dalam kerangka kerja yang kredibel dan konsisten untuk pembiayaan transisi yang teratur. Adil, dan terjangkau,” ujar Dian, Sabtu 2 Maret 2022.
“Pada workstream 2, meningkatkan instrumen keuangan berkelanjutan. Dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas dan keterjangkauan. Diskusi kita akan sejalan dengan tujuan untuk menyiapkan serangkaian rekomendasi dan opsi sukarela tentang bagaimana perusahaan lintas yurisdiksi. Terutama di negara berkembang dan UKM. Dapat mengakses pasar keuangan hijau dan berkelanjutan dengan cara yang terjangkau,” katanya.
SFWG di bawah G20 memainkan peran penting dalam mempromosikan dan memajukan kerangka kerja dan Peta Jalan G20. Untuk Keuangan Inovatif dan Berkelanjutan untuk mencapai tujuan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Paris.