MATA INDONESIA, FUNAFUTI – Tuvalu, sebuah negara yang terletak di kepulauan Samudera Pasifik, berada di garis terdepan dari perubahan iklim. Sebagai bagian dari protes, Menteri Luar Negeri Tuvalu, Simon Kofe pun memberikan pidato dengan berdiri di air laut setingi lutut.
Pidato tersebut akan dihadirkan pada konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Glasgow, Skotlandia. Kini foto sang menteri yang mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi dan celana yang digulung itu viral di media sosial.
Foto-foto ini juga menarik perhatian dunia, bagaimana perjuangan negara di Kepulauan Polinesia itu melawan naiknya permukaan laut.
“Pernyataan itu menyandingkan pengaturan COP26 dengan situasi kehidupan nyata yang dihadapi di Tuvalu karena dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut dan menyoroti tindakan berani yang diambil Tuvalu untuk mengatasi masalah mobilitas manusia yang sangat mendesak di bawah perubahan iklim,” kata Kofe.
Video itu direkam oleh penyiar publik TVBC di ujung Fongafale, pulau utama ibukota Funafuti, kata seorang pejabat pemerintah. Video tersebut akan ditampilkan pada KTT iklim PBB pada Selasa (9/11).
Negara tersebut berharap para pemimpin regional akan melakukan tindakan yang lebih agresif guna membatasi dampak perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Sejumlah negara penghasil karbon terbesar berjanji untuk mengintensifkan pengurangan karbon mereka selama beberapa dekade mendatang demi mewujudkan emisi nol karbon bersih tahun 2050.
Tetapi para pemimpin Kepulauan Pasifik menuntut tindakan segera, menunjukkan bahwa kelangsungan hidup negara-negara dataran rendah mereka sedang dipertaruhkan.
Sebagaimana diketahui, perubahan iklim merupakan salah satu masalah politik, ekonomi, dan lingkungan yang sangat mendesak saat ini. Krisis iklim menuntut tindakan global kolektif yang jujur dan tepat waktu harus diselesaikan.
Terlepas dari bencana lingkungan yang terus mengalami peningkatan yang terjadi di seluruh dunia, mulai dari topan, banjir, hingga kenaikan permukaan laut. Ada pula ancaman erosi pantai, kekeringan, kebakaran, pengasaman laut yang berujung pada hilangnya sebuah pulau dan negara.
Beberapa negara pulau yang terancam tenggelam karena perubahan iklim, di antaranya: Fiji, Tuvalu, Nauru, Kiribati, dan Kepulauan Palau.