Formula E Batal di Jakarta, Nasib Setoran Rp 552 Miliar Gak Jelas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyelenggara formula-e akhirnya memutuskan menggelar sekaligus enam seri balapan tersisa di bekas lapangan udara Tempelhof, Berlin pada Agustus 2020. Berarti Jakarta benar-benar dibatalkan menjadi tuan rumah meski Gubernur Anies Baswedan sudah menyetor commitment fee 31 juta poundsterling setara Rp 552 miliar ke panitia.

Namun tidak ada pernyataan resmi dari Formula E soal negara-negara atau kota yang batal menjadi tuan rumah. Dalam hal ini ada enam kota sesuai seri balapan yang tersisa.

CEO Formula E Jamie Reigle, dalam laman formula-e hanya menyatakan penyelenggaraan balapan tersebut akan dilangsungkan mulai 5 Agustus 2020 sampai dengan 13 Agustus 2020. Keenam seri itu sebelumnya ditunda karena pandemi Covid19 yang mewabah di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia.

“Semua balapan digelar tanpa penontong,” begitu pernyataan Jamie dalam keterangannya 17 Juni 2020, melalui fiaformulae.com.

Rinciannya, seri ke-6 diselenggarakan 5 Agustus 2020, seri ke-7 pada 6 Agustus 2020, seri ke-8 pada 8 Agustus, seri 9 pada 9 Agustus 2020, seri ke-10 digelar 12 Agustus 2020 dan penutupan pada 13 Agustus 2020.

Meskipun lokasi balapannya sama, namun di setiap seri akan dibuat lay put sirkuit yang berbeda.

Sebelum dihentikan karena Pandemi Covid19, Formula E telah menyelesaikan lima balapan. Pebalap tim DS Techeetah Antonio Felix da Costa memuncaki klasemen sementara, namun hanya terpaut 11 poin dari rival terdekatnya, Mitch Evans dari tim Panasonic Jaguar.

Da Costa mengincar gelar pertamanya di Formula E agar bisa bersanding di daftar juara dunia bersama rekan satu timnya, Jean-Eric Vergne, juara dunia dua kali sekaligus juara bertahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DBD dan Leptospirosis Ancam Warga Jogja di Musim Hujan, Dinkes Tekankan Hal Ini

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang musim hujan yang tiba pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis. Hingga saat ini, sudah tercatat ratusan kasus DBD tersebar di hampir seluruh kelurahan di Jogja.
- Advertisement -

Baca berita yang ini