Fix, Penjemputan WNI dari Kapal Dream Word Gunakan Kapal TNI di Perairan Bintan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penjemputan warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Kapal Pesiar Dream Word sudah dipastikan. Pemerintah akan menggunakan kapal TNI.

Diketahui empat WNI yang menjadi ABK kapal pesiar tersebut terinfeksi virus corona COVID-19.

Menurut, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto di Jakarta, Jumat, kapal yang akan menjemput tersebut akan bertemu Dream Word di perairan internasional dekat Pulau Bintan.

Namun kedua kapal tersebut tidak akan menempel untuk memindahkan penumpangnya tersebut. WNI yang berjumlah 78 orang tersebut akan diturunkan menggunakan sekoci.

Lalu, sekoci itu akan mengantar WNI tersebut ke kapal TNI. Barulah mereka dibawa ke wilayah Indonesia.

Sebelum ke perairan dekat Bintan, kapal pesiar tersebut akan menurunkan seluruh penumpang di Hongkong. Selepas itu, kapal berbendera Malaysia itu langsung berlayar tanpa penumpang.

“Dari jumlah ABK tersebut sekitar 270 an orang merupakan WNI,” kata Achmad Yurianto.

Ia mengatakan pada waktu seluruh penumpang sudah turun, otoritas Hongkong langsung melakukan pemeriksaan kepada seluruh awak kapal menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan semuanya negatif.

Namun, beberapa hari setelah penumpang turun dari kepal tersebut salah seorang dari mereka diketahui atau dilaporkan positif terserang virus corona.

Setelah ada informasi satu orang penumpang positif corona, maka semua negara menolak Kapal Pesiar Dream Word untuk bersandar. Posisi terakhir kapal tersebut meminta izin untuk besandar di wilayah Bintan tapi pemerintah Indonesia menolak.

Sekarang kapal itu berada di perairan internasional dekat Bintan. Sekarang tinggal menunggu kapal TNI yang mengevakuasi WNI tersebut tiba.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini