Fenomena Badai Sitokin pada Pasien Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badai sitokin adalah salah satu komplikasi yang dapat dialami oleh para penderita Covid-19. Kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu segera ditangani secara intensif.

Jika tidak segera ditangani, maka badai sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ bahkan kematian!

Badai sitokin sejatinya bukanlah nama penyakit, ini merupakan sindrom yang mengacu pada sekelompok gejala medis, di mana sistem kekebalan tubuh mengalami terlalu  banyak perdangan.

Sitokin merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi normal, sitokin membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.

Badai sitokin atau cytokine storm terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu yang sangat cepat. Kondisi ini membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan. 

Tak jarang peradangan tersebut membuat organ-organ di dalam tubuh menjadi rusak atau gagal berfungsi. Hal inilah yang membuat badai sitokin perlu diwaspadai, karena bisa sampai menyebabkan kematian.

Pada penderita Covid-19, badai sitokin menyerang jaringan paru-paru dan pembuluh darah. Alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru akan dipenuhi oleh cairan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen. Itulah alasan mengapa penderita Covid-19 terkadang mengalami sesak nafas.

Belum lama ini, mentalis sekaligus presenter Deddy Corbuzier mengaku sempat mengalami kondisi parah akibat terinfeksi Covid-19, dia bahkan mengalami badai sitokin meski tubuhnya bugar.

Dalam podcast-nya, Deddy menyebutkan terinfeksi virus corona setelah merawat keluarganya yang lebih dulu dinyatakan positif.

Apa sih sebenarnya badai sitokin dan bagaimana orang yang bugar sekali pun bisa mengalami kondisi ini? Simak terus penjelasannya di video berikut ini:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini