Evakuasi Kereta Commuter Anjlok Selesai Tengah Malam Ini

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Proses evakuasi gerbong kereta commuter yang anjlok di Bogor diperkirakan selesai tengah malam nanti.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan hal itu bisa terlaksana karena crane untuk alat berat sudah bekerja.

“Proses evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu lima sampai enam jam,” kata Zulfikri, Minggu 10 Maret 2019.

Crane alat berat untuk mengangkat gerbong yang anjlok tiba di lokasi kecelakaan sekitar pukul 18.00 WIB.

Selain gerbong yang anjlok, alat itu juga untuk mengangkat gerbong yang tertimpa tiang listrik.

Sebelum crane datang, lima rangkaian kereta itu sudah lebih dahulu diamankan. Tiga gerbong ditarik pada pukul 14.00 WIB, sedangkan dua lainnya pada pukul 16.20 WIB.

Kelimanya ditarik ke Dipo kereta Depok.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini