Epidemiolog Sebut Pengendalian Covid19 Indonesia Lebih Baik dari AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika dibandingkan dengan negara yang jumlah penduduknya banyak, Indonesia termasuk negara yang mampu mengendalikan Covid19 seperti Cina karena pembatasan sosial lebih berhasil dibandingkan Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan pakar epidemiologi dari University Of North Carollina Chapel Hill Juhaeri Muchtar, Sabtu 10 Oktober 2020.

Di bandingkan enam negara dengan penduduk tertinggi di dunia, Indonesia negara dengan jumlah kasus Covid19 tersedikit kedua setelah Cina.

Sementara empat negara dengan penduduk terbanyak seperti India, Amerika Serikat, Brasil dan Rusia mempunyai jumlah kasus yang mencapai jutaan orang.

Insiden rate di Amerika Serikat menurut Juhaeri hampir sama dengan Brasil, India, dan Rusia yaitu sebanyak 230 orang terinfeksi virus COVID-19 pada setiap 100 ribu penduduknya.

Sedangkan insiden rate di Indonesia yaitu dari 100 ribu penduduk hanya 12 orang yang terinfeksi Covid19 atau lebih rendah 20 kali lipatnya dibandingkan Amerika Serikat.

Hal itu, menurutnya, disebabkan beberapa kemungkinan seperti jumlah pengetesan, pelacakan kasus, dan penanganan kasus Covid19 disertai pembatasan sosial di Indonesia lebih baik dibandingkan AS, India, Brasil, dan Rusia.

Kemungkinan lainnya adalah sistem imun masyarakat Indonesia lebih kuat dibandingkan orang-orang negara lain di Benua Amerika dan Benua Asia.

Mungkin juga karena sistem deteksi dan pengetesan kasus Covid19 di Indonesia belum selengkap dan setara dengan AS, India, Rusia, Brasil.

Dari simpulan tiga dugaan yang butuh penelitian lanjutan yang disebutkan oleh Juhaeri tersebut, dia menilai saat ini kemungkinan paling besar dikarenakan kemampuan tes di Indonesia belum seperti di AS dan negara lainnya sehingga kasusnya terlihat lebih kecil.

Menurutnya, seprti dilansir antaranews, angka kasus terinfeksi yang muncul sekarang mungkin masih under estimasi atau di bawah nilai sebetulnya.

Dia menyebutkan apabila insiden rate kasus COVID-19 di Indonesia disamakan dengan kasus di AS, maka kasus COVID-19 bisa mencapai 6,3 juta kasus. Kasus COVID-19 di Amerika Serikat saat ini sekitar 7,7 juta orang dengan 213 ribu kematian.

Satgas Covid19 menyatakan jumlah testing Indonesia saat ini masih di bawah standar WHO atau sekitar 70 persen dari 267 ribu. WHO mensyaratkan jumlah tes Covid19 setidaknya satu orang per 1000 penduduk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini