MATA INDONESIA, JAKARTA – Empat tahun lagi Indonesia memiliki roket untuk menjelajah atmosfer di ruang angkasa. Roket dua tingkat yang dikembangkan di dalam negeri menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan diluncurkan 2024.
“Dengan ‘mission’ (misi) untuk penelitian atmosfer di ketinggian 200 kilometer,” kata Kepala Pusat Teknologi Roket Lilis Mariani di Jakarta, Jumat 13 November 2020.
Roket dua tingkat tersebut akan bermanfaat untuk melaksanakan kegiatan pengukuran karakteristik atmosfer dan berbagai kegiatan riset.
Pengembangan roket dua tingkat tersebut dimulai sejak 2019 dengan mulai membuat konsep desain roket.
Tahun ini sebenarnya sudah memasuki tahap ‘preliminary design’ namun karena pandemi Covid19 jadi agak terhambat tapi tetap mengadakan pengembangan fasilitas dari lab ‘assembling’ (perakitan) dan ‘testing’ (pengujian). Tahun depan, Lapan juga akan lanjut membuat detail desain.
Menurut Lilis, urgensi penguasaan teknologi roket di Indonesia sejalan dengan visi Indonesia yakni Keantariksaan Indonesia yang Mandiri, Maju dan Berkelanjutan.
Pengembangan roket juga penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan Indonesia.
Lilis mengatakan Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan (frontier) untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.
Lapan memiliki agenda pada periode 2021-2025 untuk mengembangkan roket dua tingkat dengan ketinggian 300 kilometer.
Sementara pada 2040, diharapkan Indonesia memiliki roket pengorbit satelit yang dapat membawa satelit 100 kilogram, dan roket itu diluncurkan dari bandara antariksa milik Indonesia yang akan dibangun di Pulau Biak, Papua.