MINEWS.ID, JAKARTA – Empat hari pasca pemerintah berhasil menangani kerusuhan Jakarta, rupiah terus menunjukkan keperkasaannya. Bahkan diperkirakan terus menguat hingga Idul Fitri karena kebutuhan akan mata uang Indonesia itu meningkat seiring meningkatnya konsumsi di hari raya.
Pada pembukaan pasar Senin 27 Mei 2019 rupiah diperjualbelikan pada harga Rp 14.350 per dolar AS atau menguat 0,24 persen dari penutupan pasar Jum’at 24 Mei 2019. Saat itu pasar memperjualbelikan rupiah di angka Rp 14.392 per dolar AS.
Banyak analis moneter memprediksi menjelang libur Idul Fitri dua hari ini rupiah akan terus menguat menghadapi dolar AS.
Data Bloomberg pada Idul Fitri 2017 misalnya menunjukkan rupiah bergerak menguat tipis sebesar 0,07 persen di angka Rp 13.299 per dolar AS hingga Rp 13.308 per dolar AS.
Sementara itu, pada 2018, satu pekan sebelum libur hari raya Idulfitri, rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS, yaitu terdepresiasi 0,39% dan bergerak di kisaran Rp13.878 per dolar AS hingga Rp13.932 per dolar AS.
Sementara, pada 21 – 22 Mei 2019 saat kerusuhan terjadi, rupiah bahkan sempat menembus angka Rp 14.500 per dolar AS.