MATA INDONESIA, JAKARTA-Kegiatan ekspor-impor di Indonesia sudah mulai menggeliat. Salah satunya produksi mebel tanah air yang mulai dilirik oleh sejumlah pasar mancanegara di antaranya Uni Emirat Arab (UEA).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN Kemendag), Didi Sumedi, mengatakan, CV Mebel Internasional berhasil melakukan ekspor furnitur senilai 28,5 ribu US dolar atau sekitar Rp 401,6 juta setelah mengikuti program pendampingan ekspor “Export Coaching Program” (ECP) 2021.
“Semoga kegiatan ekspor ini menginspirasi pelaku usaha lainnya di seluruh Indonesia untuk terus melakukan kegiatan serupa sebagai bagian dari pemulihan ekonomi nasional,” ujar Dirjen PEN Kemendag.
Dirinya mengatakan ekspor ini melengkapi prestasi Program ECP di wilayah Jawa Tengah yang berhasil menembus pasar ekspor ke Brasil, Rusia, dan India.
Ekspor ini dinilai menunjukkan adanya geliat ekonomi dunia dan kenaikkan permintaan pasar ditengah berbagai pembatasan akibat pandemi yang masih berlangsung.
Kepala Balai Besar PPEI Kemendag Heryono Hadi Prasetyo menambahkan, CV Mebel Internasional berhasil mendapatkan permintaan dari UEA dengan memanfaatkan lokapasar (marketplace) internasional yang difasilitasi ECP.
Dia mengingatkan agar para pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi, yang ditandai peningkatan permintaan ekspor, dimanfaatkan untuk merambah pasar global.
“Kami terus memberikan fasilitasi untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM Indonesia melalui berbagai program dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak,” katanya.
Hingga kini, kata dia, total telah ada lima peserta ECP asal Jawa Tengah yang berhasil melakukan ekspor selama program berlangsung.
Sebelumnya, peserta ECP Jawa Tengah, yaitu CV Megatrading Agri Corpora (MAC) di Klaten berhasil melakukan ekspor perdana ke Rusia pada Mei 2021 lalu.
Peserta Jawa Tengah lainnya yang juga berhasil yaitu CV Sinar Mulyo Kapok (Pati), CV Janitra Abadi Berkah (Semarang), dan CV Cahaya Anak Negeri (Magelang).
Produk utama kelima peserta tersebut yaitu furnitur, briket batu bara, serat kapuk, kerajinan tangan dengan nilai keseluruhan sebesar 116.220 US dolar atau sekitar Rp1,6 miliar.