MATA INDONESIA, JAKARTA – Porang atau tanaman yang memiliki nama latin Amorphophallus Muelleri Blume merupakan salah satu komoditas yang dianggap menjanjikan. Dan komoditas porang Indonesia kini menjadi primadona di dunia.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melaporkan bahwa realisasi ekspor porang senilai 1,52 juta USD atau sekitar 22 miliar Rupiah untuk periode Januari-Februari 2021. Angka ini meroket 160,72 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara tahun 2020, dikatakan Jerry, ekspor komoditas porang tercatat mencapai 19,6 juta USD, naik sebesar 23,53 persen dari tahun 2019 yang sebesar 15 juta USD.
Dalam lima tahun terakhir, komoditas porang Indonesia selalu mengalami kenaikan. Selama periode 2016-2020, kenaikan ekspor komoditas porang meningkat 40,19 persen.
“Salah satu tujuan ekspor terbesar adalah China, setara 67 persen (dari total ekspor porang),” ucap Jerry.
Cina menjadi negara tujuan utama ekspor porang Indonesia. Tahun 2020, kata Jerry, nilai ekspor porang ke Negeri Tirai Bambu mencapai angka 13,2 juta USD.
Selain Cina, Indonesia juga mengekspor porang ke Thailand senilai 2,7 juta USD, Malaysia (1,45 juta USD), Vietnam (732 ribu USD), dan Belanda (439 ribu USD). Negara tujuan ekspor porang lainnya, yakni Australia, Taiwan, Rusia, Singapura, Kamboja, Korea Selatan, Jepang, serta Kanada.
Jerry menambahkan, pemerintah Indonesia tengah menyusun risk assessments sesuai dengan ketetapan yang berlaku guna disampaikan ke pemerintah Beijing. Kemudian, pemerintah Indonesia menyediakan jaminan mutu dan keamanan porang melalui draf registrasi ekspor atau health certificate ekspor porang asal Indonesia.
“Lalu perlu ada kesepakatan penggunaan kode hs yang sama untuk produk porang. Pemerintah Indonesia juga berupaya melakukan penyelesaian hambatan melalui pertemuan bilateral,” tuntasnya.
