MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekspor komoditas pertanian di masa pandemi terus meningkat, tercatat sampai dengan saat ini total nilai ekspor tembus Rp 7,29 triliun.
“Ekspor yang akan dilepas pada kesempatan ini sebesar 627,4 juta ton, nilainya Rp7,29 triliun, meliputi komoditas yang pertama perkebunan 564,6 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4,0 juta ton, dan beberapa komoditas lainnya,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Selasa 24 Agustus 2021.
Ekspor pertanian tersebut dikirimkan ke sejumlah negara tujuan ekspor seperti Cina, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan beberapa negara lain.
“Hari ini kita akan lakukan ekspor komoditas pertanian secara serentak dari 17 pintu ekspor melalui bandar udara dan pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sektor pertanian kata dia, merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi Covid-19, antara lain ditunjukkan dengan terus meningkatnya nilai ekspor pertanian pada dua tahun terakhir.
Ekspor pertanian pada tahun 2020 mencapai Rp 451,8 triliun, naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang angkanya mencapai Rp 390,16 triliun.
“Pada semester I tahun 2021 dari Januari sampai dengan Juni 2021, ekspor mencapai Rp282,86 triliun, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp202,05 triliun,” katanya.
Menurut Jokowi, peningkatan ekspor komoditas pertanian tersebut turut berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan nilai tukar petani yang terus membaik.
“Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. Menurut saya ini sebuah kabar yang baik yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” katanya.
Terkait dengan ekspor beras yang mulai dilakukan antara lain ke Arab Saudi, Presiden meminta jajarannya agar melakukan kalkulasi secara cermat sehingga stok beras untuk kebutuhan dalam negeri bisa tetap diamankan.