Eks Atlet Inggris Raya Blak-blakaan soal Seks Bebas di Olimpiade

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Mantan pemain Manchester City, Micah Richards menceritakan pengalamannya tampil di Olimpiade. Menurut dia, banyak atlet melakukan seks bebas dan makanan tidak sehat.

Richards mewakili tim sepak bola Inggris Raya di Olimpiade 2012. Saat itu, mereka tersingkir di perempatfinal usai dikalahkan Korea Selatan dalam adu penalti.

Berbicara di podcast bersama Jamie Carragher, Richards menceritakan pengalamannya tentang banyaknya makanan tidak sehat dan perilaku seks bebas di kampung atlet.

“Kami berada di kampung atlet, dan itu sangat kacau. Bayangkan saja, di Olimpiade dengan banyak atlet, semua punya hormon seks dan bisa melakukan semuanya dengan bebas,” kata Richards, dikutip dari Sportbible, Rabu 28 Juli 2021.

“Kemudian ada aula tempat makan yang besar. Ada makanan Cina. Memang tidak ada KFC, tapi ada makanan India, McDonald’s, Anda bisa makan sepuasnya,” ujarnya.

“Ada juga atlet renang yang punya badan bagus dan langsung, kemudian olahraga tim. Rasanya saya bertanya-tanya, ‘Apa yang sedang terjadi?'” ucapnya.

Kemudian, Gary Lineker bertanya, Olimpiade sangat berbeda dibandingkan turnamen lainnya. Ada banyak atlet dari cabang olahraga berbeda. Apakah masuk dalam lingkaran seks bebas.

“Secara seksual, ya (tertawa). Itu adalah lingkungan yang berbeda, sulit untuk dijelaskan sebenarnya,” ungkapnya.

Di Olimpiade 2020 Tokyo, pemerintah memperingatkan atlet tidak melakukan hubungan seks demi mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Selain itu, untuk tahun ini tidak ada bagi-bagi kondom di kampung atlet. Kondom tetap akan dibagikan sebagai suvenir saat atlet hendak pulang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini