MATA INDONESIA, JAKARTA-Kebijakan ekonomi syariah harus selaras dengan ekonomi nasional guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu dikatakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman.
“Mengapa ini penting? karena ekonomi syariah tidak terlepas dari ekonomi nasional, kita satu nafas, hanya yang berbeda adalah akadnya, caranya,” katanya di Jakarta.
Aida mengatakan sektor usaha aktivitas syariah di kuartal 1 tumbuh 4,73 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Kinerja baik tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang tengah berada dalam kondisi cukup baik dengan inflasi yang masih terjaga.
“Ke depannya kita perkuat dan bisnis model ekonomi syariah ini menganut nilai yang universal dan ‘rahmatan lil alamin’, itu yang paling penting dan kemudian juga tahan terhadap siklus ekonomi dan mempunyai penetrasi yang kuat kepada ekonomi daerah,” ujarnya.
Sinergi dan kolaborasi, menurut dia, menjadi kunci penting agar ekonomi syariah bisa senantiasa menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Secara khusus, Festival Ekonomi Syariah di Kawasan Timur Indonesia atau Fesyar KTI diharapkan bisa meningkatkan aktivitas ekonomi syariah yang akan meningkatkan pasokan dan daya beli masyarakat serta mendukung upaya mitigasi dari bahaya inflasi.