MATA INDONESIA, PONTIANAK – Situasi ekonomi dunia termasuk Indonesia saat ini sedang sulit. Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengusulkan Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua paslon saja. Dengan satu putaran pilpres.
Menurutnya hal itu berdasarkan perspektif yang ideal. Berkenaan dengan kondisi ekonomi Nasional yang cukup tertekan oleh konflik internasional saat ini.
Pernyataan Hasto ini terungkap saat membuka Rakerda III DPD PDI-P Kalbar, Sabtu 27 Agustus 2022.
”Itu sebenarnya dalam perspektif yang ideal. Tergantung bagaimana tekanan global dan juga pemulihan ekonomi kita. Ketika perang Rusia Ukraina belum selesai, kan memicu inflasi, perekonomian kita tertekan,” ujarnya.
Usulan ini ia sampaikan, dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, sehingga segala sesuatunya perlu diperhatikan secara detail, termasuk Pilpres 2024. Ia menjelaskan dengan kondisi ekonomi Nasional yang saat ini sedang sulit PDI-P tidak menginginkan kontestasi yang rentan.
Sehingga dengan demikian pilpres 2024 tidak menjadi beban tambahan untuk negara sebab biaya pemilu yang membengkak karena banyak pasangan calon. “Kemudian biaya pemilu membengkak menjadi begitu besar karena begitu banyak pasangan calon, sehingga harus dikedepankan kepentingan bangsa dan negara, dengan melakukan suatu pembahasan negosiasi di depan sehingga calon itu akan mengerucut,” ujarnya.
Ia menjelaskan untuk saat ini pemilu lebih ideal berjalan satu putaran saja, oleh karenanya ia mengusulkan Pilpres 2024 untuk diikuti oleh dua paslon saja.
“Dan pemilu dalam situasi ketidakpastian dunia itu bisa berjalan satu putaran, tapi ini kan ideal,” ucapnya.
Meski demikian ia mengatakan bahwa PDI-P akan tetap siap, apabila pilpres 2024 diikuti lebih dari dua pasangan calon.