MINEWS.ID, JAKARTA – Di tengah pertumbuhan ekonomi global kuartal III 2019 yang terus menurun hingga 3 persen, pada saat yang sama Indonesia sanggup mencapai pertumbuhan lebih tinggi 5,02 persen.
Mengapa pertumbuhan ekonomi dalam negeri tetap mengalami pertumbuhan di atas dunia?
Menurut Sri Mulyani masih ada elemen perekonomian dalam negeri yang memiliki ketahanan dan menunjukan sisi positif.
Elemen tersebut antara lain sektor transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, serta jasa keuangan terutama pada bulan Oktober 2019 ini.
Sementara pada 2020 fokus APBN Indonesia akan menyelaraskan dengan visi misi presiden seperti di bawah ini:
1. Insentif pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) harus mencapai sasaran yang nilanya Rp. 1.615 triliun dan jumlah ini naik sebesar 12 persen dari tahun 2019.
2. Memberikan Kartu Pra Kerja untuk pencari kerja atau ingin melakukan sertifikasi kompetensi kerja. Anggarannya mencapai 10 triliun untuk sekitar 2 juta peserta.
3. Kartu Sembako akan diberikan kepada 15,6 juta keluarga miskin. Dana yang dialokasikan sebesar Rp. 28 triliun.
4. Menurunkan anggaran subsidi hampir 14 persen menjadi Rp. 125 triliun. Agar subsidi listrik merata secara tepat sasaran kepada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA.(Yuri Giantini)
