Ekonom: Program Kartu Prakerja Dorong Kemampuan Angkatan Kerja Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Program kartu prakerja yang digulirkan pemerintah selama masa pandemi ini, dinilai mampu mendorong kemampuan angkatan kerja Indonesia yang relatif masih rendah dibanding dengan negara lain.

Untuk itu program ini sangat layak dilanjutkan, hal itu disampaikan oleh   Ekonom Centre of Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri.

“Program Kartu Prakerja mampu untuk memperbaiki pekerja baik dari sisi softskill, maupun technical skill,” kata Yose di Jakarta, Jumat 16 April 2021.

Ia menjelaskan perlu ada yang harus diperbaiki dalam meningkatkan kemampuan tenaga kerja adalah pendidikan, ditambah dengan cara yang lebih cepat yaitu beragai program pelatihan.

Untuk itu, Yose mengatakan tidak setuju terhadap adanya wacana program Pra Kerja yang sudah dijalankan pemerintah dihentikan.

“Kalau ada wacana seperti itu, mungkin itu adalah orang-orang yang tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya. Saat ini kita sudah bicara tentang new job, future of jobs yang membutuhkan skill set baru. Pemerintah saat ini sudah punya programnya, jadi jangan ada wacana dihentikan,” katanya.

Ia menambahkan, program Kartu Prakerja sendiri tidak bisa disamakan dengan bantuan sosial (bansos). Kalau pun peserta Prakerja mendapat bantuan sosial itu lebih karena kondisi pandemi. Program tersebut merupakan salah satu cara peningkatan kompetensi bagi angkatan kerja.

“Program Kartu Prakerja bisa membantu pemerintah untuk memperbaiki keterampilan angkatan kerja dari sisi supply. Sementara dari sisi demand pemerintah berusaha mendorongnya dengan UU Cipta Kerja,” katanya.

Namun, unsur bansos dari Kartu Prakerja itu perlu sedikit-sedikit dihilangkan dan lebih digunakan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi kerja yang diperlukan secara lebih optimal.

Yose sepakat ada evaluasi dari Program Kartu Prakerja untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya, namun evaluasi belum bisa dilakukan karena terbatas dengan waktu pelaksanaan program itu sendiri.

“Sampai sekarang ini belum ada evaluasi, karena program ini baru berjalan sekitar delapan bulan. Kalau pun ada evaluasinya, harus dilakukan dengan baik kemudian dilihat apa kelebihan dan kekurangannya. Kalau ada kekurangan ya harus diperbaiki,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini