MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonom senior Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra memproyeksikan perekonomian Indonesia bakal tumbuh positif sebesar 4,5 persen di 2021.
“Ekonomi Indonesia kami perkirakan bisa tumbuh 4,5 persen, mungkin ini agak sedikit di bawah batas atas target pemerintah dan BI,” ujarnya dalam konferensi pers virtual World of Wealth (WOW) 2021, di Jakarta.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,5-5,4 persen dengan titik tengah 5 persen, sementara proyeksi BI ekonomi tumbuh di kisaran 4,3 persen-5,3 persen.
Pada tahun ini Indonesia masih dalam proses pemulihan ekonomi sehingga pertumbuhannya tidak begitu besar. Masih perlu waktu untuk pertumbuhan ekonomi pulih ke kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Kendati demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut punya potensi bergeser ke angka yang lebih tinggi di tahun ini, bila diiringi dengan suksesnya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan insentif yang digelontorkan pemerintan bisa tepat sasaran, sehingga mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
“Tapi kami masih percaya tahun ini adalah tahun recovery (pemulihan),” ujarnya.
Sementara itu Head of Consumer, Private and Business Banking, Standard Chartered Bank Indonesia Jeffrey Tan menambahkan terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi akibat pandemi, gejolak politik, dan dinamika pasar domestik tahun lalu, kinerja lini usaha perbankan konsumen atau ritel Standard Chartered tetap baik.
Ada pertumbuhan di segmen ritel yang mencakup priority banking, wealth management, kartu kredit, CASA, dan penyaluran kredit di 2020, dengan para nasabah semakin berpindah ke layanan digital. Digitalisasi memiliki peranan penting terutama untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Kami akan terus menguatkan penawaran di segmen menengah ke atas melalui berbagai kampanye, pengayaan portofolio produk, dan layanan nasabah yang prima, serta di saat yang bersamaan menjaga budaya kepatuhan yang kuat dan tata kelola perusahaan yang baik,” katanya.