Edarkan Sabu Bareng Pacar, Lima Tersangka Diciduk Polresta Yogya

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Sat Resnarkoba Polresta Yogya meringkus lima orang yang terdiri dari empat pria berinisial GKE (29), AS (28), YR (39) dan ZMI (21) serta satu perempuan berinisial DN (29).

Kelimanya terbukti sebagai pengedar sabu di wilayah DIY.

Kanit 1 Sat Resnarkoba Polresta Yogyakarta, AKP Widodo menjelaskan dari lima tersangka, dua diantaranya merupakan pasangan kekasih, AS dan DN.

”Dua tersangka ini kita amankan di Jalan Timoho saat melancarkan aksinya pada Senin, 7 Februari 2022 sekitar pukul 02.50 WIB. Setelah kita amankan, terbukti di balik jaketnya ada sejumlah sabu di plastik kecil,” kata Widodo, Jumat 29 April 2022.

Ia melanjutkan pengungkapan kedua pasangan tersebut berawal dari penangkapan pengedar sabu berinisial GKE (29), di wilayah Depok Sleman satu hari sebelumnya, Minggu 6 Februari 2022 malam.

“Dari operasi dan laporan masyarakat yang kita terima, GKE ini kerap mengedarkan sabu. Setelah kita pantau, dan terbukti di rumahnya terdapat 11,5 gram sabu serta sejumlah alat timbangan,” kata dia.

Hasilnya GKE mendapat sabu itu dari AS. Kepolisian lalu mencari keberadaan tersangka AS.

GKE lanjut Widodo merupakan residivis, tahun ini justru kembali mengulangi perbuatannya. Dari keterangan GKE dirinya membeli sabu dari AS.

Widodo mengatakan bahwa AS baru melakukan aksinya sekali. Ia sengaja melibatkan pacarnya, DN untuk membantu mengedarkan sabu kepada pelanggan.

“AS mengambil barang dari Semarang, lalu Yogya. Semua sabu nya terbagi dan masuk dalam plastik kecil. Dia mengajak DN untuk mengedarkan. Dan kami tangkap di Jalan Timoho,” kata dia.

Kedua tersangka ini menyimpan semua sabu seberat 11 gram di magic jar di indekos daerah Gondokusuman, Kota Yogya.

Sementara itu, Polisi juga mengamankan dua tersangka lain yakni YR (39) dan ZMI (21) di rumahnya pada 16 Maret 2022. Keduanya merupakan pekerja swasta dan juru parkir itu membeli sabu secara online. Selanjutnya, mereka mengedarkannya di wilayah Kota Yogya.

Tersangka YR dan ZMI ini hampir 2 tahun melancarkan aksinya.

Polisi berhasil menyita barang bukti dari kelima tersangka. Antara lain, total sabu lebih kurang 107,9 gram, pipet dan sedotan serta timbangan digital.

“Termasuk satu buah magic jar, dua sepeda motor dan sejumlah handphone tersangka dan juga ATM milik mereka,” kata Widodo.

Atas perbuatan tersangka GKE, AS, YR dan ZMI keempatnya terjerat dengan Pasal 114 ayat 2 atau Pasal 112 ayat 2 UU RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika. Ancamannya hukuman penjara seumur hidup dengan denda mencapai Rp 13 miliar.

“Sementara DN pacar AS ini terkena Pasal 132 ayat 1 atau Pasal 114 ayat 2 atau Pasal 112 ayat 2 UU RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika. Hukumannya penjara paling lama 10 tahun dan denda Rp10 miliar,” kata Widodo.

Reporter: M Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini