Dukungan Yahudi Menguat ke Joe Biden, Lalu Trump Bagaimana?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden mendapat dukungan besar dari kelompok Yahudi di Negeri Paman Sam.

Terbaru, profesor ahli sejarah bernama Allan Litchman mengumumkan ramalannya tentang hasil akhir Pilpres AS, bahwa Joe Biden akan keluar sebagai pemenang, mengungguli petahana Donald Trump.

Ia menjelaskan, ramalannya ini menggunakan metode bernama Keys to White House. Metode ini pertama kali dicetuskan tahun 1981 bersama ilmuwan Rusia Vladimir Keillis-Borok dan dipublikasikan ke dalam buku tahun 1996 ini terinspirasi studi gempa bumi.

Litchman menjelaskan, metode ini memiliki 13 faktor yang disebut dengan istilah ‘keys’. Faktor-faktor tersebut mencakup berbagai topik, seperti skandal dan kemampuan partai menguasai House of Representative. Faktor lainnya yang menentukan antara lain perekonomian negara, gejolak sosial, keberhasilan militer atau kebijakan luar negeri, kharisma kandidat dan lain sebagainya.

“Yang dihitung mengelola pemerintahan bukan, kampanyenya,” kata Lichtman, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Senin 2 November 2020.

Sebelumnya, Lichtman berhasil meramalkan kemenangan Donald Trump pada pemilu 2016 lalu. Padahal, saat itu ia harus berhadapan dengan pendapat pakar lain, yang justru memprediksi kemenangan telak untuk Hillary Clinton.

Namun, kali ini ramalannya berubah. Tak lagi berpihak kepada Trump, Litchman menyebut apa yang ia ramalkan tak akan berubah, yakni kemenangan Joe Biden.

“Saya masih memprediksi Donald Trump menjadi presiden pertama yang gagal terpilih kembali sejak 1992 dan Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini