Dubes Ukraina kepada Israel: Helm Tidak Bisa Membunuh Tentara Rusia!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JERUSALEM – Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk kecewa lantaran Israel menolak memberikan bantuan defensif kepada negaranya yang tengah menghadapi gempuran Rusia sejak Kamis (24/2).

Dalam konferensi pers, Korniychuk terlihat mengenakan helm dan bertanya secara retoris bagaimana peralatan tersebut dapat dianggap mematikan. Meski begitu, ia tetap berterima kasih atas upaya Israel menengahi konflik antara Rusia dan Ukraina.

“Tolong beri tahu saya, bagaimana Anda bisa membunuh dengan benda (helm) ini?” kata Koriychuk, melansir Swiss Info, Selasa, 8 Marat 2022.

“Ini sama sekali tidak mungkin. Jadi saya tidak tahu apa yang ditakuti orang-orang ini. Untuk memberikan keamanan pribadi bagi warga Ukraina … itu hal paling sederhana yang bisa mereka lakukan,” sambungnya.

Sementara mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, Israel membatasi diri pada bantuan kemanusiaan dan tetap membuka saluran ke Moskow. Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett juga sempat mengadakan pembicaraan kejutan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (5/2).

“Perdana menteri kemarin mengatakan (bahwa) bahkan jika hanya ada satu persen (peluang) keberhasilan, dia akan mencoba melakukannya…, apapun yang mungkin untuk mencapai perdamaian,” katanya.

“Ini jauh lebih penting daripada, misalnya, penjualan senjata atau amunisi, dan lain-lain, bahwa kami masih berperang dengan pemerintah Israel sebagai masalah sampingan, tetapi karena keterbatasan (Israel) – kami memahaminya,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Hari Buruh Sedunia, Polda DIY Serahkan Bantuan Sembako

Mata Indonesia, Yogyakarta – Memperingati Hari Buruh Sedunia, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., menyerahkan bantuan sembako kepada Koperasi Konsumen Persatuan Buruh DIY di Gedung Pertemuan Bumi Putera Yogyakarta, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Selasa (30/4/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini