Dua Staf BPK Jabar Diduga Memeras 17 Puskesmas dan 1 RSUD di Bekasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEKASI – Memalukan. Dua pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat tertangkap Kejaksaan Negeri Bekasi pada Rabu 30 Maret 2022.

Keduanya memeras 17 puskesmas dan satu RSUD di Kabupaten Bekasi.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi Ricky Setiawan Anas mengatakan kasus ini berawal saat BPK Perwakilan Jawa Barat melakukan pemeriksaan rutin pada Desember 2021.

”Terhadap temuan BPK Perwakilan Jawa Barat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, terduga pelaku APS meminta uang sejumlah Rp 20 juta kepada masing-masing puskesmas. Total 17 puskesmas. Ddan Rp 500 juta pada RSUD Cabangbungin,” katanya di Cikarang, Kamis, 31 Maret 2022.

Pada Senin, 28 Maret 2022, APS menghubungi M untuk menyerahkan uang kepada BPK Perwakilan Jawa Barat. Saat itu dokter A dari Forum Puskesmas menyiapkan uang sejumlah Rp 250 juta. Sedangkan dokter M dari RSUD Cabangbungin hanya mampu memberikan Rp 100 juta. “Pihak RSUD Cabangbungin merasa takut namun hanya mampu memenuhi sejumlah Rp100 juta,” katanya.

Pada 29 Maret 2022, Tim Kejari Kabupaten Bekasi yang mendapatkan informasi terkait pemerasan oleh pegawai BPK Provinsi Jawa Barat ini menindaklanjuti hingga terungkap kebenaran penyerahan uang sejumlah Rp 350 juta kepada APS.

Sehari kemudian, saat kedua staf BPK ini memeriksa BPKD Kabupaten Bekasi. Tim penyidik Kejari Kabupaten Bekasi menggeledah kamar mereka di Apartemen Oakwood Kecamatan Cikarang Selatan. “Penyidik menemukan uang tunai dalam satu buah tas ransel warna hitam pecahan lima puluh. Dan seratus ribu di kamar HF berjumlah Rp 350 juta,” katanya.

Setelah penggeledahan tersebut, tim penyidik Kejari langsung menangkap APS dan HF yang sedang melakukan pemeriksaan di ruangan BPKD Kabupaten Bekasi. “Kami langsung membawa keduanya ke Kantor Kejaksaan Negeri untuk proses lebih lanjut,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini