Dua Pemimpin Utama ISIS Tewas Dalam Serangan Udara AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, DAMASKUS –  AS telah membunuh dua pemimpin utama ISIS dalam serangan udara yang ditargetkan di Suriah, 6 Oktober 2022.

Serangan tersebut menewaskan Abu ‘Ala, yang digambarkan sebagai salah satu dari lima pemimpin kelompok militan teroris barbar dan wakil pemimpin ISIS di Suriah.

Serangan tersebut juga menewaskan Abu Mu’ad al Qahtani, seorang pejabat teroris yang bertanggung jawab atas urusan tahanan.

AS telah menghabiskan lebih dari 1.000 jam mengumpulkan intelijen untuk melakukan serangan dalam rangka mencoba dan membatasi kerusakan tambahan.

AS mengatakan bahwa tidak ada warga sipil yang tewas atau terluka dalam serangan udara tersebut.

Operasi itu tidak dilakukan oleh koalisi global untuk mengalahkan kelompok tersebut, dimana Inggris merupakan kemitraan antara negara-negara seperti Kanada, Prancis, dan Jerman.

Serangan udara itu menyusul serangan dengan helikopter di dekat kota Qamishli di Suriah Utara. Komando Pusat AS mengatakan telah menargetkan dan membunuh jihadis yang dikenal dan pejabat ISIS Rakkan Wahid al-Shammri.

Pasukan mendarat di sebuah desa yang dikuasai pemerintah Muluk Saray di luar  Qamishli sebelum fajar menyingsing.

Sebuah terobosan signifikan dari masa lalu mengingat itu terjadi di daerah yang dikuasai pemerintah Suriah.

AS telah melakukan serangan di masa lalu untuk menargetkan anggota ISIS, tetapi di wilayah yang dikuasai ISIS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini