Dua Kali Jalani PCR, Diego Simeone Positif Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, MADRID – Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone dinyatakan positif Covid-19. Pelatih asal Argentina menjalani tes PCR sebanyak dua kali.

Atletico Madrid mulai menggelar latihan pada Sabtu 12 September 2020. Tapi, Simeoen absen dalam sesi latihan tersebut.

Awalnya, ketidakhadiran Simeone tidak terlalu aneh karena sesi latihan memfokuskan pada mengembalikan kebugaran fisik yang dipimpin pelatih fisik, Profe Ortega. Ternyata, absennya Simeone karena positif Covid-19.

Latihan pramusim Atletico di Los Angeles de San Rafael berakhir lebih cepat dai jadwal karena ada kasus Covid-19. Simeone dan semua orang dalam klub menjalani tes PCR, Jumat 11 September 2020 pagi waktu setempat.

Hasilnya keluar satu hari kemudian dan tidak terlalu memuaskan. Jadi, pelatih 50 tahun harus menjalani tes satu kali lagi dan kali ini hasilnya positif Covid-19. Simeone kasus orang tanpa gejala.

“Pelatih kami, Diego Simeone dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes yang dijalani. Dia kasus orang tanpa gejala dan akan menjalani karantina di rumah,” bunyi pernyataan Atletico.

Atletico Madrid belum akan bertanding dalam waktu dekat karena mereka baru menjalani laga perdana LaLiga 2020/21 pada pekan ketiga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini