Dua Kabupaten di Jawa Tengah Jadi Percontohan Food Estate Hortikultura

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi salah satu percontohan pengembangan food estate hortikultura di Indonesia. Tapi kedepan akan dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia.  

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dengan food estate ini ada sesuatu yang bisa dibuat agar petani bisa meningkatkan kehidupannya. Bisa lebih meningkat kesejahteraannya bahkan aktivitasnya bisa lebih pasti.

“Temanggung dan Wonosobo harus bisa menjadi model untuk itu. Daerah ini dipilih karena terbaik di Indonesia, jadi pertahankan itu,” katanya.

Menurut Mentan, yang dituju sebenarnya tidak hanya tanaman diproduksi untuk kepentingan nasional, tetapi mungkin akan menembus ekspor.

“Kita terobos Amerika, India. Jangan kita terus terterobos, beli bawang dari luar lebih murah akhirnya kita punya bawang sendiri tidak diambil,” katanya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyampaikan ada sejumlah off taker atau integrator dalam food estate ini, yakni PT Semangat Bersama Enterpreneurship, PT Calbee Wings Food, CV Sido Makmur Jaya, dan CV Rejeki Terus Lancar.

Ia menyebutkan dalam sistem food estate di Temanggung dengan luasan 339 hektare yang tersebar di lima kecamatan yakni Bansari, Kledung, Ngadirejo, Parakan, dan Bulu.

Tanaman hortikultura yang ditanam meliputi cabai, kentang, bawang merah, dan bawang putih.

Ia menyampaikan berdasarkan analisis potensi produksi setelah dengan sistem food estate keuntungan per hektare untuk bawang merah sekitar Rp23 juta, bawang putih Rp40 juta, cabai Rp55 juta, dan kentang konsumsi Rp187 juta.

“Dengan food estate ada peningkatan produksi dan kenaikan keuntungan karena efisiensi biaya tenaga kerja sampai 40 persen,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini