Dua Hari Masa Mudik, Kemenhub: Penumpang Pesawat Anjlok 43 Persen

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Dua hari memasuki masa mudik lebaran, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat penurunan pemudik yang menggunakan pesawat terbang. Total pergerakan mudik menggunakan pesawat terbang tercatat 411.680 penumpang atau turun 42,77 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 587.779 penumpang

Secara rinci, Kemenhub mencatat penumpang H-7 Idul Fitri, atau Rabu 29 Mei 2019, sebanyak 231.578 penumpang. Angka ini menurun 20,01 persen dibanding tahun sebelumnya yakni 289.522 penumpang.

Kemudian, penumpang pada H-6 Idul Fitri, atau Kamis 30 Mei 2019 tercatat 180.102 penumpang atau turun 39,62 persen dibanding tahun sebelumnya 298.257 penumpang.

Adapun, Bandara Soekarno-Hatta menjadi gerbang pemudik utama dengan jumlah penumpang sebanyak 125.788 orang. Ini kemudian disusul oleh Bandara Juanda, Surabaya dengan penumpang sebanyak 29.609 penumpang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan penurunan ini bukan semata-mata disebabkan karena mahalnya tarif tiket pesawat yang selama ini santer jadi buah bibir masyarakat. Namun menurutnya, ada faktor lain yang menyebabkan minat masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat terbang kian melempem.

Pertama, ia berdalih bahwa pekan ini masih masuk ke dalam masa-masa awal arus mudik. Ia masih yakin, penumpang pesawat terbang akan membludak menjelang Idul Fitri. Budi juga masih berpegang teguh pada proyeksi PT Angkasa Pura II (Persero) bahwa pertumbuhan pengguna pesawat akan naik 3,2 persen secara tahunan pada masa mudik kali ini.

“Jadi asumsi saya selama masa lebaran, jumlah penumpangnya setidaknya akan sama seperti tahun kemarin,” katanya.

Faktor kedua, lanjut dia, adalah berfungsinya tol Trans Jawa. Budi beralasan, makin banyak masyarakat beralih menggunakan transportasi darat setelah Merak hingga Surabaya sudah tersambung dengan jalan tol.

Apalagi, kini sudah ada perusahaan otobus yang sudah melintasi tol Trans Jawa di masa mudik kali ini. Beberapa di antaranya adalah Rosalia Indah, Sinar Jaya dan Lorena. Adapun, tujuh perusahaan bus ini sudah mulai beroperasi sejak Senin 27 Mei 2019.

“Karena sudah banyak yang shifting ke darat, saya berpesan ke operator untuk meningkatkan kualifikasinya. Secara bersamaan, kami juga akan terus memperbaiki sarana pendukungnya, seperti terminal,” katanya.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini