Drone buatan Turki Tak Berdaya Hadapi Sistem Pertahanan Rusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Sebanyak 40 bayraktar dan drone Anka buatan Turki selama pertempuran di Suriah dan Libya berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara jarak pendek Rusia “Pantsir-S”.

Wakil Kepala pasukan rudal anti-pesawat Angkatan Udara Rusia, Yuri Muravkin mengatakan bahwa drone Bayraktar Turki merupakan sasaran empuk untuk sistem pertahanan udara domestik seperti Pantsir.

“Bayraktar (drone) memiliki kecepatan tinggi dan karakteristik dimensi massa yang tidak sulit untuk menembak jatuh drone bahkan untuk kru dengan keterampilan rata-rata,” kata Yuri Muravkin di saluran TV Rusia-1, melansir defence.pk.

Dalam membantu pertahanan pasukan Suriah dan Libya, Pantsir-S menembak jatuh lebih dari 40 drone atau pesawat tak berawak Bayraktar, demikian dilaporkan saluran TV Russia-1, mengutip pejabat Moskow.

Saluran itu juga menunjukkan sisa-sisa drone Bayraktar yang ditembak jatuh di atas langit Suriah.

“Di wilayah Idlib, kami sekarang mengamati tiga kendaraan udara tak berawak Bayraktar. Pada saat yang sama, kami dapat melacak mereka, dimulai dengan penerbangan dan berakhir dengan pendaratan,” kata Alexander Novikov, kepala konstruksi dan pengembangan sistem untuk penggunaan drone Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.

Pada 2011, dilaporkan bahwa Rusia telah memasok Suriah dengan 36 sistem rudal dan senjata antipesawat Pantsir-S1.

Sementara itu, Turki menyatakan bahwa drone Bayratkar buatannya berperan penting dalam mengubah perang demi Azerbaijan selama konfliknya dengan Armenia tahun 2020.

Azerbaijan bahkan menyatakan bahwa drone Bayratkar berperan penting dalam kemenangannya atas Armenia tahun 2020. Sebuah persenjataan Rusia yang tidak ditentukan termasuk tank Pantsir-S, T-72 dan kendaraan lapis baja BMP ditembak jatuh oleh drone-nya.

“Perang abad ke-21 adalah perang teknologi. UAV Bayraktar Turki memainkan peran besar dalam kemenangan kami,” kata Menteri Pendidikan Azerbaijan, Emin Amrullayev awal tahun ini.

Dalam perkembangan lain yang dapat menandakan kematangan teknologi drone Rusia, drone Orion bersenjata menembakkan rudal, memotong drone lain dari jarak 4 KM, menurut video pengujian yang diposting di media sosial oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tiga Sapi Suspek PMK di Sentolo, Pemkab Kulon Progo Lakukan Penyuntikan Antibiotik dan Disinfeksi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dugaan Peyakit Mulut dan Kaki (PMK) terjadi di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Sebanyak tiga sapi diketahui suspek yang mengarah ke penyakit mematikan itu.
- Advertisement -

Baca berita yang ini