MATA INDONESIA, SHEIKH JARRAH – Israel tak menggubris berbagai kecaman dunia internasional. Terbukti, Israel terus berupaya membangun belasan ribu pemukiman di tanah Palestina.
Terbaru, otoritas Israel menyerahkan surat perintah penggusuran kepada sebuah keluarga Palestina untuk mengosongkan rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di wilayah Yerusalem Timur.
Melansir kantor berita Wafa, perintah evakuasi itu merupakan upaya Israel untuk merebut sebidang tanah milik keluarga Palestina.
Seorang warga Palestina bernama Mahmoud Salhia diberi perintah untuk kedua kalinya dalam empat bulan oleh otoritas Israel. Di mana tanahnya disita untuk kepentingan umum, yakni mendirikan sebuah sekolah.
Pemerintah kota memberikan keluarga Mahmoud Salhia waktu hingga 25 Januari 2022 untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Salhia mengatakan bahwa ayahnya membeli sebidang tanah seluas enam dunum tahun 1967. Ia menambahkan bahwa dua tahun lalu Israel membuat keputusan tersebut untuk merebut tanah itu.
Kedua rumah tersebut dihuni oleh dua keluarga yang terdiri dari 12 anggota, termasuk sembilan orang anak.
“Kami datang ke sini setelah kami diusir oleh Israel pada tahun 1948 dari kota Ein Karem,” kata Salhia, melansir News Fox-24.
Sebelumnya, Menteri Urusan Yerusalem, Fadi Al-Hadmi menggambarkan rencana pemukiman Israel sebagai tsunami gila. Ia mengatakan bahwa percepatan dalam membangun pemukiman selalui serangkaian proyek menghilangkan kemungkinan solusi dua negara.
“Pemerintah Israel sedang berkembang menuju pelaksanaan serangkaian proyek pemukiman besar di utara, selatan, dan timur kota, dengan tujuan mengisolasi sepenuhnya dari lingkungan Palestina di Tepi Barat,” tutur Fadi Al-Hadmi, melansir Middle East Monitor.