Dokter: Ini Cara Aman dari Covid19 Saat Naik Ojol

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekarang ojek online (Ojol) sudah bisa membawa penumpang. Bagaimana agar kita aman saat menggunakan jasanya?

Dokter penyakit dalam yang juga ketua Junior Doctors Network Indonesia (JDNI), Andi Khomeini Takdir, minimal kita harus membawa tiga benda ini supaya aman dari kemungkinan penularan Covid19. Hal itu dia ungkapkan di Jakarta, seperti dikutip Minggu 14 Juni 2020.

Ketiganya adalah masker lebih dari satu, kacamata atau googles, helm dengan penutup wajah dan hand sanitizer.

Masker, kacamata dan helm berpenutup bisa melindungi kita dari percikan ludah (droplet) pengemudi atau sebaliknya.

Jika kita ternyata seorang pembawa virus corona, droplet yang dikeluarkan juga tidak akan menyebar ke mana-mana.

Sedangkan hand sanitizer harus Kamu gunakan saat membayar tunai. Jadi setelah membayar atau menerima kembalian gunakan pembersih beralkohol itu.

Setelah sampai di tempat segera lah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Saat ini, sebagian pengemudi ojol juga memasang partisi yang dipasang di punggung pengemudi, menurut Andi, itu merupakan langkah jaga jarak dengan penumpang.

Meski begitu dia menyarankan agar membatasi waktu di luar rumah. Jika harus keluar rumah, sebaiknya terapkan personal hygiene, termasuk mengenakan masker dan membawanya lebih dari satu, menerapkan budaya cuci tangan.

Kemudian, mengatur jarak fisik, melakukan gaya hidup sehat antara lain mengurangi junk food, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini