Dituding Bahayakan Kesehatan, Sri Mulyani Bakal Terapkan Cukai pada Teh Kemasan dan Kopi Sachet

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dianggap jadi penyebab tingginya angka penderita diabetes melitus sehingga membahayakan kesehatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal menerapkan cukai terhadap kopi sachet hingga minuman berpemanis buatan pabrik besar seperti teh dalam kemasan.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani saat melakukan rapat dengan Komisi XI DPR RI, Rabu 19 Februari 2020.

“Minuman berpemanis ini apabila disetujui (Komisi XI) menjadi objek cukai, maka kami untuk tahap ini mengusulkan. Minuman berpemanis yang dikenakan cukai akan menyasar produk yang mengandung pemanis dari gula maupun buatan (sintetik). Apabila ini dikenakan akan mendapat penerimaan Rp 6,25 triliun,” kata Ani di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu.

Dia menyontohkan untuk produk teh kemasan akan dikenakan Rp 1.500 per liter. Kini produksinya mencapai 2.191 juta liter sehingga bisa menghasilkan penerimaan negara hingga Rp 2,7 triliun.

Sedangkan untuk minuman berkarbonasi atau bersoda dipatok Rp 2.500 per liter. Dengan total produksi 747 juta liter dapat memberikan pemasukan hingga Rp 1,7 triliun.

Sedangkan, energi drink, kopi, konsentrat, dan lain-lain dikenakan tarif Rp 2.500 per liter yang bisa menyumbang pendapatan hingga Rp 1,85 triliun karena produksinya kini sudah mencapai 808 juta liter.

Menurut dia, data Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi penyakit diabetes naik dari 1,5 persen pada tahun 2013 menjadi 2 persen pada tahun 2018. Hal yang sama terjadi pada angka obesitas yang naik dari 14,8 persen pada 2013 menjadi 21,8 persen pada 2018.

Apalagi menurutnya, beberapa negara juga telah melakukan hal tersebut karena minuman berpemanis dianggap produk yang membahayakan kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketua Generasi Garuda Sakti Papua Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo dalam Membangun Papua

Papua - Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Papua terusmendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Absalom Kreway Yarisetouw, Ketua Generasi Garuda Sakti Indonesia Provinsi Papua. Menurutnya, kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Merauke, Papua Selatan, beberapa waktu lalu adalah bukti nyata keseriusan Pemerintah dalam memajukanwilayah Papua. Presiden Prabowo Subianto memilih Merauke sebagai lokasi kunjungan pertamasebagai presiden untuk menegaskan komitmennya terhadap ketahanan panganIndonesia. Di Merauke, Pemerintah tengah mengembangkan kawasan tersebutmenjadi pusat lumbung pangan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhanpangan di Papua serta daerah lainnya. Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo juga meninjau langsung proses tanam dan panen padi, serta memantaupengembangan program swasembada pangan nasional yang berfokus pada pertanian berkelanjutan. Absalom Kreway Yarisetouw mengungkapkan, kunjungan tersebut menunjukkankomitmen Presiden Prabowo dalam memperhatikan sektor pertanian di Papua. "Saya sangat mengapresiasi langkah konkret Presiden Prabowo yang langsungterjun ke lapangan untuk bertemu dengan petani di Merauke. Selain itu, pemilihanMerauke sebagai pusat lumbung pangan adalah langkah strategis yang dapatmembawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakatPapua," ujar Absalom. Lebih lanjut,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini