MATA INDONESIA, JAKARTA-Setelah disegel selama 50 tahun, akhirnya NASA membuka sampel bulan. Benda itu adalah salah satu sampel bulan era Apollo terakhir yang belum dibuka dan dikumpulkan selama misi Apollo 17 pada tahun 1972.
Salah satu alasan utama NASA menutup sampel begitu lama adalah karena badan antariksa itu berharap teknologi akan terus berkembang.
Sekarang hampir 50 tahun berlalu, NASA memiliki teknologi untuk mempelajari sampel bulan dengan sangat detail. Mengutip New York Post, Minggu 27 Maret 2022, sampel dibuka di Johnson Space Center di Houston, belum lama ini.
Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA di Washington, mengatakan pihaknya memiliki kesempatan untuk membuka sampel yang sangat berharga–disimpan selama 50 tahun di bawah vakum.
“Kami akhirnya dapat melihat harta apa yang tersimpan di dalamnya,” ujar Zurbuchen dengan antusias.
NASA mengungkapkan sampel bulan itu melalui video yang ditayangkan secara live streaming. Sampel misterius itu dikumpulkan selama misi berawak terakhir NASA ke bulan.
Sebagai informasi, sampel dari misi Apollo 17 akan berusia tepat 50 tahun pada 13 Desember tahun ini.
Astronot Eugene Cernan dan Harrison “Jack” Schmitt mengumpulkan sampel bulan dengan memalu tabung berukuran 14 inci ke permukaan bulan.
Mereka juga mengumpulkan sampel lain yang tidak disegel. Kedua tabung diisi dengan batu bulan dan debu.
Kedua sampel dibawa kembali ke Bumi dan satu sampel yang tidak disegel vakum dibuka pada 2019. Tabung bersegel vakum lebih menarik karena mungkin mengandung zat yang disebut ‘volatil’.
Volatil adalah gas yang menguap pada suhu normal. Mereka akan lolos dari tabung sampel bulan yang tidak disegel, tetapi mungkin akan ada di tabung yang disegel vakum.