MataIndonesia, Hambalang – Masyarakat luas memiliki keyakinan dan haqul yakin bahwa terhadap pemerintahan Prabowo mampu menangani bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tanpa bantuan asing. Hal ini tergambar dalam Hasil jajak pendapat Litbang Kompas beberapa waktu lalu.
Hasil jejak pendapat Litbang Kompas menunjukkan, sebanyak 54,2 persen responden meyakini pemerintah mampu menangani bencana di Sumatera tanpa bantuan asing. Sementara itu, sebanyak 25,2 persen responden menyatakan tidak yakin pemerintah dapat mengatasi bencana tersebut tanpa dukungan dari pihak luar.
Kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi terhadap pemerintah menjadi modal yang besar dalam merumuskan kebijakan untuk pemulihan dampak Sumatra.
Menteri Pertahanan Safrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Indonesia masih sepenuhnya mampu menangani bencana tersebut tanpa perlu menerima bantuan asing resmi. Bantuan yang datang dari beberapa negara (Malaysia dan China) bukan merupakan bantuan dari negara ke negara melainkan dukungan itu diberikan dalam hubungan personal kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem.
“keseluruhan proses penanggulangan banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tetap ditangani oleh pemerintah Indonesia” ujar Safrie.
Menindaklanjut perkembangan bencana Sumatra, Presiden Prabowo Subianto mengumpul para menteri setelah Presiden melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi terdampak beberapa waktu sebelumnya.
Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat (14/12/2025), membahas dari penanganan bencana Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga persiapan menghadapi libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, pemanggilan sejumlah menteri Kabinet untuk percepatan pemulihan terdampak di Sumatra. Presiden menyampaikan pentingnya segera melakukan percepatan pembangunan hunian bagi masyarakat terdampak.
Lebih lanjut Teddy menjelaskan, dalam pembahasan terkait penanganan bencana, Presiden Prabowo menekankan pentingnya percepatan pembangunan hunian bagi masyarakat terdampak.
“Pembangunan hunian sementara dan hunian tetap untuk seluruh warga terdampak bencana di Sumatra. Presiden ingin secepat mungkin segera selesai terbangun,” jelasnya.
Presiden juga menaruh perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Presiden meminta agar kebutuhan tersebut dapat dipastikan terpenuhi secara menyeluruh. Penambahan secara maksimal alat berat dan truk air minum, persediaan air bersih, serta toilet portabel, terutama di lokasi yang paling terdampak.
Dalam kesempatan lain Ketua MPR RI, Ahmad Muzani apresiasi sebesar-besarnya atas perhatian dan dukungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam penanganan bencana di Sumatera.
“Sebagai pimpinan MPR, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, yang begitu serius menangani musibah di Sumatera. Beliau telah beberapa kali datang langsung ke lokasi bencana dan terus memberikan perhatian serius,” tegas Muzani.
Tanpa bantuan asing mampu menangani bencana di Sumatra, hal ini yang perlu menjadi perhatian untuk seluruh masyarakat Indonesia sehingga perlu memberikan dukungan terhadap pemerintah dalam menangani bencana ini.
