MATA INDONESIA, MOSKOW – Seorang psikolog sekaligus pelatih seks cantik asal Rusia diduga ditikam berulang kali oleh suaminya di kepala dan leher. Tubuhnya kemudian dilemparkan dari gedung setinggi 40m.
Rustam Mursalov, mengaku membunuh istrinya Alexandra Mursalova, karena dilanda api cemburu. Alexandra diketahui bekerja dengan seorang klien kaya raya yang di kota besar, St Petersburg.
Sebelum meninggal dunia, Alexandra yang masih berusia 25 tahun itu mengatakan bahwa ia bisa mengajari orang bagaimana mencintai dengan mengatakan: “Saya melihat masalahnya dalam 15 menit. Saya menyelesaikan semuanya dalam empat sesi,” katanya kala itu.
Namun di dunia maya, ibu dua anak itu membagikan kepada ribuan pengikutnya mengenai masalah spiral dalam hubungannya sendiri, berbagi detail mengerikan dari dugaan ancaman yang dilakukan sang suami, Rustam Mursalov.
Hanya satu pekan yang lalu, Alexandra memposting bahwa suaminya yang berusia 24 tahun itu telah mengancam akan menikamnya dan kedua buah hati mereka, yang berusia 7 tahun dan 2 tahun.
“Dia mengetuk pintu, mengatakan dia akan membunuh saya dan anak-anak dan kemudian melompat turun,” tulis Alexandra dalam akun Facebook-nya, melansir News.com.au.
“Saya mengumpulkan anak-anak dan mengganti flat, tetapi sejak itu dia datang setiap malam, mengetuk pintu, memanggil interkom, membangunkan kami dan menakuti anak-anak,” sambungnya.
Tidak segera jelas apakah Alexandra mencari perlindungan polisi setelah mendapat berbagai teror sang suami. Dalam postingan tersebut, perempuan cantik itu meyakinkan pengikutnya bahwa ia tahu bagaimana mengatasi situasi tersebut.
“Ingat, saya sudah memberi tahu Anda aturan tentang apa yang harus dilakukan dengan manipulator pelaku kekerasan,” kata Alexandra.
“1. Buat batasan yang jelas, bagaimana dia bisa dan bagaimana dia tidak bisa memperlakukan Anda.
“2. Ketika dia tidak memenuhi persyaratan, Anda pergi dan mengabaikannya.
“Jangan berkomunikasi dengan pelaku, dia suka ini. Ini adalah tujuan dari penampilannya.”
Setelah diduga membunuh istrinya, Rustam sempat melarikan diri, namun ia akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Media Mash melaporkan bahwa Rustam di bawah interogasi oleh polisi dan mengaku telah merencanakan pembunuhan istrinya.
“Dia menyiapkan pisau dan membawa anak-anak itu ke kerabat mereka agar mereka tidak melihat kengerian ini. Pada malam 21 September, dia sedang menunggu istrinya dan dia datang dengan pria lain,” tutur sumber penegak hukum.
“Dia tinggal sendirian dengan istrinya dan menikamnya 10 kali,” sambung sumber kepolisian.
Tubuh Alexandra kemudian dilaporkan terlempar dari balkon lantai 13 atau dari ketinggian 40 meter, diikuti oleh jaketnya yang berlumuran darah.
Sebelum meninggal, Alexandra juga sempat menuturkan bahwa sang suami iri dengan penghasilan yang didapatnya. Sang suami bahkan mengambil ponselnya yang membuat Alexandra kehilangan penghasilan.
“Kami kemudian pergi ke terapi keluarga. Ini membuat segalanya lebih mudah, hubungan menjadi datar, dan dia mengakui bahwa dia salah. Sepanjang musim panas, hubungan itu luar biasa. Periode terbaik kami,” tutur Alexandra.
Tetapi pada Agustus Alexandra mengatakan keadaan menjadi buruk lagi.
“Uang adalah rem konstan dalam hubungan kami. Hari ini suami saya mengatakan bahwa uang merusak segalanya dan suatu hari saya harus memilih, dia atau uang,” sambungnya.
“Saya mencintai suami saya, tetapi saya belum siap untuk melepaskan keinginan dan impian saya. Apakah ada jalan keluar? Sekarang saya yakin saya harus pindah ke Eropa. Persetan dengan standar Rusia di mana seorang perempuan selalu ‘harus’ (berperilaku dengan cara tertentu),” tulisnya.
Rustam Mursalov kini telah ditahan oleh polisi saat Komite Investigasi Rusia melanjutkan penyelidikan pembunuhan sang istri.