MATA INDONESIA, JAKARTA –Dalam APBN 2020, Kementerian Pertahanan memperoleh dana sebesar Rp126 triliun. Menurut Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dana ini akan disalurkan untuk memperkuat Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI sepanjang tahun 2020.
Prabowo pun telah melakukan kunjungan diplomasi pertahanan ke luar negeri untuk mengoptimalkan anggaran tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempererat hubungan kerja sama dengan beberapa negara, terutama terkait dengan persenjataan.
“Kan beli senjata itu tidak seperti beli mobil di dealer atau beli TV. Tapi butuh kesepakatan, butuh clearance G to G,†ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjutak sebagaimana dikutip dari cnnindonesia.com.
Dari lawatan tersebut, Prabowo dikabarkan tertarik membeli sejumlah kendaraan tempur yang berasal dari Prancis. Lalu, apa saja alutsista yang ditaksir oleh Prabowo?
1. Kapal Perang Corvette Gowind 2500
Prabowo dikabarkan tertarik untuk membeli 2 unit Kapal Perang Corvette Gowind 2500. Kapal yang telah diproduksi sejak tahun 2006 ini merupakan buatan The Naval Group atau Direction des Construction Navales (DCNS).
Kapal ini mampu berpatroli selama tiga minggu dengan kecepatan maksimal 25 knot. Memiliki panjang mencapai 102 meter, Gowind 2500 mampu menampung 75 orang dan membawa sebuah helikopter di bagian geladak belakang.
Kapal ini dibuat dengan misi anti pembajakan, pertempuran, antiterorisme, penyelundupan, pencarian, penyelamatan, perlindungan tambang minyak dan gas, hingga untuk dukungan kemanusiaan. Terdapat pula sistem misi skala penuh untuk merespon ancaman, termasuk perang anti-kapal selam.
Dalam hal persenjataan, kapal ini dilengkapi dengan satu meriam OTO Melaran kaliber 76 milimeter, dua meriam Nexter Narhwal 20 mm, 16 VLS untuk peluru berpandu permukaan ke udara, delapan peluncur peluru anti kapal Exocet, meriam air, dan dua pelancar torpedo berganda tiga.
Terdapat pula sensor anti-udara dan anti-permukaan, seperti VL Mica yang secara vertikal meluncurkan sistem rudal pertahanan udara jarak pendek, serta rudal anti-kapal Exocet MM40.
2. Kapal Selam Scorpene
Empat kapal selam Scorpene rencananya akan dibeli oleh Prabowo. Kapal selam ini juga buatan perusahaan DCNS yang memiliki kelas diesel electric attack, serta dilengkapi dengan propulsi diesel dan propulsi udara-independen tambahan (AIP).
Kapal ini merupakan bentuk pengembangan dari kapal selam tenaga nuklir kelas Amethyste punya Angkatan Laut (AL) Perancis. Kapal selam ini mampu membawa 30 ranjau laut dan melaju 20 knots (37 kilometer/jam) di dalam air dan 12 knots (22 kilometer/jam) di permukaan.
Scorpene dibangun secara khusus untuk ekspor dan menggunakan sistem tempur Submarine Tantical Integrated Combat System (SUBTICS) yang juga diterapkan pada kapal selam nuklir AL Prancis.
Scorpene ini memiliki empat jenis, yaitu CM-2000 (61,7 meter) AM-2000 (70 meter), CA-2000, dan S-BR (75 meter). CM-2000 sendiri merupakan kapal selam diesel listrik konvensional.
Sebelumnya, ada isu yang mengatakan bahwa kapal selam Scorpone ini akan dibeli oleh Menteri Pertahanan era sebelumnya, Ryamizard Ryacudu, pada tahun 2016. Pada saat itu, ia ditawarkan Scorpone 1000 oleh Perancis.
3. Jet Tempur Dassault Rafale
Rencananya terdapat 48 jet tempur Dassault Rafale yang akan diborong oleh Prabowo. Dassault Rafale ini memiliki harga sekitar 115 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,5 triliun. Memiliki panjang 15 meter dan tinggi 5 meter, Dessault Rafale dirancang sebagai pesawat tempur yang berpangkalan di daratan maupun kapal induk.
Rafale dilengkapi dua unit mesin Snecma M88 yang membuatnya mampu melesat hingga 1,8 mach atau 1.912 km per jam di ketinggian puncak, dan 1,1 mach atau 1.390 km per jam di ketinggian rendah.
Dassault Rafale didesain bersayap delta dipadukan dengan kanard (aeronautika) yang aktif terintegrasi untuk memaksimalkan kemampuan manuver zero gravity atau G (+9 G atau -3 G) untuk kestabilan terbang. Dessault Rafale (Squall) juga bisa bermanuver hingga 11 G dalam keadaan darurat, dengan laju kecepatan pendaratan hingga 115 knot.
Rafale dilengkapi sistem bantuan-pertahanan terintegrasi bernama SPECTRA. Sistem ini bisa melindungi pesawat dari serangan udara maupun darat menggunakan teknologi virtual berbasis perangkat lunak.
Untuk menambah kemampuan supremasi udara, terdapat pula sejumlah sistem sensor pasif berupa Optronique Secteur Frontal (OSF). OSF ini bisa mendeteksi dan mengidentifikasi target-target udara.
Selain menyerang musuh di udara, Rafale juga mampu menarget musuh-musuh di darat dengan peralatan bernama Thales Optronics’s Reco New Generation dan Damocles electro-optical.
Dari sisi elektronik, pesawat ini dilengkapi sistem Thales RBE2 berjenis passive electronically scanned array (PESA). Thales berfungsi meningkatkan kewaspadaan terhadap jet tempur lainnya dan mendeteksi secara cepat serta mampu melacak berbagai target dalam pertempuran jarak dekat.
Sebagai pelengkap, sistem radar juga dilengkapi RBE2 AA, berupa active electronically scanned array (AESA). Alat ini memiliki kemampuan mendeteksi musuh hingga 200 km.
Adapun soal persenjataan, pesawat ini memiliki GIAT 30/719B cannon dengan 125 bulatan dan rudal nuklir ASMP-A.
Untuk mendukung penerbangan, dipasang modular avionik terintegrasi (IMA). IMA ini diklaim dapat membantu pilot selama operasi pertempuran, dengan memberi data analisis dari seluruh sistem sensor yang terpasang di dalam pesawat. (Marizke/R)
Bismillah ayo kita akuisisi terus alutsista gowind,rafalle,scorpene tuk TNI.AL. berangkat dengan kata Bismillah