Dikontrak 18 Bulan, Zlatan Ibrahimovic Bakal Digaji AC Milan Rp 93 Miliar

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-AC Milan dikabarkan Gazzetta dello Sport siap menggaji Zlatan Ibrahimovic 6 juta euro atau sekitar Rp 93 miliar dengan menawarkan kontrak enam bulan, plus opsi perpanjangan satu tahun.

Penyerang berusia 38 tahun tersebut memutuskan untuk angkat kaki dari Los Angeles Galaxy. Ibrahimovic menolak untuk memperpanjang kontraknya bersama LA Galaxy yang berakhir pada 31 Desember 2019.

Bakal berstatus bebas transfer pada Januari 2020, Ibra menjadi incaran sejumlah klub Eropa, satu di antaranya adalah AC Milan. Bahkan, Direktur Olahraga Milan, Zvonomir Boban, telah bertemu dengan agen Zlatan Ibrahimovic, Mino Raiola, untuk membahas transfer si pemain.

Awalnya, mantan kapten Timnas Swedia itu meminta gaji 1 juta euro atau Rp 15 miliar per bulan kepada I Rossoneri. Akan tetapi, AC Milan hanya sanggup memenuhi sepertiga dari gaji yang diharapkan Zlatan Ibrahimovic.

Alhasil, Milan hanya bisa membayar gaji Ibra di angka 6 juta euro, dengan durasi kontrak selama 18 bulan.

Kini, keputusan akhir ada di tangan Zlatan Ibrahimovic. Dalam beberapa pekan ke depan, pemain berusia 38 tahun itu akan memutuskan apakah menerima atau menolak tawaran dari AC Milan.

Zlatan Ibrahimovic pernah menjadi sosok penting di lini depan AC Milan dari 2010 sampai 2012. Selama dua musim berseragam Milan, Ibra berhasil mencetak 56 gol dan 24 assist dari 85 pertandingan di seluruh ajang.

Dia juga turut membantu I Rossoneri merengkuh dua gelar juara, yakni trofi Serie A dan Supercoppa Italiana. Andai kembali ke San Siro pada Januari mendatang, Ibrahimovic diharapkan bisa meningkatkan daya gedor AC Milan.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini