Dikabarkan Meninggal Lagi, Ternyata Begini Kondisi Ustaz Arifin Ilham Sekarang

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Ustaz Arifin Ilham kembali dikabarkan tidak sedap. Dirinya kembali diisukan telah meninggal dunia di Malaysia. Kabar itu diketahui lewat pesan yang diperoleh ustaz Yusuf Mansur baru-baru ini.

“Assalamu’alaikum Kyai, maaf ada info Ust Arifin Ilham meninggal, apakah benar?” tanya seseorang kepada Yusuf Mansur via chat di WhatsApp.

Kini, pihak keluarga yang diwakili oleh Kokom, adik nomor empat ustaz Arifin Ilham mengatakan sang kakak memang sedang dalam perawatan di Penang, Malaysia.

“Kak Arifin masih perawatan dari sebelum Ramadhan (di Malaysia), kurang lebih sebulan,” kata Kokom, Senin 20 Mei 2019.

Ustaz Aifin Ilham pun harus menjalani kemoterapi tiga hari sekali. Dalam postingan istri pertamanya, Yuni Djamaluddin Waly, memperlihatkan kondisi sang ustaz yang duduk di atas kursi roda dan tetap mengajarkan agama pada anaknya.

Beberapa bulan lalu ustaz Arifin Ilham didiagnosis dengan kanker kelenjar getah bening stadium 4A. Sudah sempat membaik, sang ustaz kembali dirawat karena disebut mengalami infeksi paru-paru bahkan dia harus dilarikan ke salah satu rumah sakit di Malaysia.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini