Diduga Hilang & Dibunuh 5 Tahun Lalu, Pria Ini Ditemukan Hidup di Semak-semak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang pria di Inggris ditemukan hidup di semak-semak usai menghilang dan diduga mati terbunuh lima tahun lalu. Pria bernama Ricardas Puisys itu ditemukan dalam kondisi sehat.

Dilansir dari The Guardian, pada 26 September 2015, Puisys terakhir kali terlihat di tempat kerjanya. Dia dilaporkan tidak kembali ke tempat kerjanya dua hari kemudian.

Pada November polisi pun meluncurkan penyelidikan pembunuhan. Sebulan setelahnya, seorang pria ditangkap atas dugaan pembunuhan namun kemudian dibebaskan tanpa dakwaan.

BACA JUGA: Viral Video Jenglot Bergambar Hello Kitty, Katanya Biar Gak Serem Lagi

Setelah sempat hilang harapan, ditemukan sebuah akun Facebook atas nama Puisys dan menunggah foto yang diyakini polisi adalah Puisys. Polisi kembali mengajukan permohonan untuk menemukannya pada November 2019.

Di bulan Desember 2019, polisi mengatakan bahwa mereka telah menerima beberapa laporan tentang penampakannya. Hingga akhirnya, Puisys ditemukan bersembunyi di semak-semak dan dalam keadaan sehat pada 1 Juli 2020 di Wisbech.

Petugas kepolisian percaya bahwa ia melarikan diri karena khawatir atas keselamatannya. Kini, polisi juga menunda untuk mengumumkan keberadaan Puisys karena alasan keselamatan.

Menurut laporan, sebelum dia menghilang, seorang penduduk setempat mengemukakan kekhawatiran bahwa Puisys akan dieksploitasi. Hal itu diperkirakan terjadi pada Agustus 2015.

Kepala Unit Tindakan Kriminal Kepolisian Bedfordshire, Cambridgeshire, dan Hertfordshire, Rob Hall, mengatakan selama hampir lima tahun lenyapnya Puisys telah menjadi misteri. “Itu sampai kami menerima informasi pada akhir Juni yang membuat kami menemukannya,” kata Hall.

BACA JUGA: Viral Konten Daging Kurban Isi Sampah, Si YouTuber: Kami Orang Baik Ya Guys!

Puisys bekerja di Nightlayer Leek Company di Chatteris sebelum dia menghilang. Setelah bekerja, pada 26 September 2015 malam dia diyakini ditemani sekelompok kecil orang Lithuania dan sejak saat itu jejaknya hilang tak berbekas.

Hall mengatakan ada kekhawatiran jika Puisys sampai dieksploitasi pada malam itu. Setelah ditemukan, polisi percaya bahwa Puisys memutuskan untuk melarikan diri karena menjadi sasaran kejahatan.

“Sebuah tim penyelidik bekerja tanpa lelah menindaklanjuti sejumlah teka-teki, tidak ada yang mengarah pada penemuan Puisys. Itu sampai kami menerima informasi bahwa Puisys mungkin masih hidup,” kata Hall.

Kini, demi alasan keamanan, polisi menunda untuk mengumumkan keberadaan Puisys. “Petugas memastikan dia tetap aman. Kami juga ingin memastikan dia mendapatkan dukungan yang dia butuhkan setelah menjalani situasi yang sangat sulit selama hampir lima tahun terakhir,” kata Hall.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Hoaks OPM, TNI : Rumah Bupati Puncak yang Dibakar Bukan PosMiliter

Oleh: Loa Murib Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan pola lama merekadalam menutupi aksi brutal yang dilakukan terhadap masyarakat sipil. Dalam upayamembenarkan tindak kekerasan, OPM menyebarkan disinformasi bahwa rumah milik BupatiPuncak dan kantor Distrik Omukia yang mereka bakar di Papua Tengah merupakan pos militeryang digunakan oleh TNI. Tuduhan tersebut segera dibantah secara resmi oleh pihak militer danterbukti tidak memiliki dasar fakta. TNI melalui Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri CandraKurniawan, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang dibakar oleh OPM tidak difungsikansebagai markas militer. Tindakan pembakaran itu murni merupakan aksi kriminal yang disengajauntuk menciptakan ketakutan, mengganggu ketertiban umum, dan mencoreng wibawa negara di mata masyarakat Papua. Bantahan ini menjadi penegasan bahwa OPM kembali menggunakanstrategi disinformasi untuk mengaburkan realitas dan membangun opini publik yang menyesatkan. Disinformasi semacam ini memperjelas bahwa OPM tidak hanya mengandalkan kekerasanbersenjata, tetapi juga propaganda informasi sebagai instrumen perlawanan mereka. Merekamenciptakan narasi seolah-olah aparat keamanan adalah pihak yang menyebabkan keresahan, padahal masyarakat sipil justru menjadi korban utama dari aksi teror yang dilakukan olehkelompok tersebut. Manipulasi informasi yang dilakukan OPM jelas bertujuan untuk merusakkepercayaan publik terhadap negara dan aparat keamanan. Kejadian yang menimpa Kabupaten Yahukimo menjadi contoh konkret betapa kejamnya aksiOPM. Dalam serangan yang dilakukan belum lama ini, seorang pegawai honorer PemerintahKabupaten Yahukimo tewas akibat kekerasan yang mereka lakukan. Insiden ini menunjukkanbahwa OPM telah melampaui batas kemanusiaan dan menjadikan nyawa warga sipil sebagai alattawar dalam narasi perjuangan mereka yang keliru. Merespons insiden tersebut, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz bergerak cepatbegitu mendapat laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Tim langsung turun ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai, mengamankan tempat kejadian perkara, sertamengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku. Kecepatan ini menunjukkan bahwanegara tidak tinggal diam dalam menjamin perlindungan bagi rakyat, dan siap menghadapisegala bentuk teror yang mengancam stabilitas wilayah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwaseluruh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis akan ditindak secara tegas sesuaihukum. Penegakan hukum ini bukan hanya penting untuk memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga menjadi pernyataan tegas bahwa kekuatan bersenjata tidak akan dibiarkanmerusak keutuhan dan kedamaian di Papua. Kekejaman OPM, yang ditunjukkan melalui aksi pembakaran, pembunuhan, serta provokasiberulang, memperlihatkan bahwa kelompok ini bukanlah representasi perjuangan rakyat Papua. Sebaliknya, mereka adalah ancaman nyata yang menghalangi pembangunan dan menimbulkanketakutan di tengah masyarakat. Klaim mereka sebagai pembebas Papua tidak sejalan dengankenyataan bahwa mereka justru memperparah penderitaan rakyat melalui aksi-aksi brutal yang dilakukan. Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidakterprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa perlindunganterhadap masyarakat sipil menjadi prioritas utama. Dalam situasi seperti ini, partisipasi aktif dariwarga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya menjadi elemen pentingdalam menjaga keamanan. Negara juga terus menunjukkan komitmennya untuk hadir tidak hanya melalui pendekatankeamanan, tetapi juga melalui pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Berbagai program pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi telahdigulirkan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Kehadiran negara di Papua bukanlah dalam bentuk represi, tetapi dalam wujud pelayanan danpemberdayaan. Narasi OPM yang menyebut Papua berada dalam penjajahan adalah bentuk manipulasi sejarah. Papua merupakan bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal itu telahditegaskan melalui proses hukum dan politik yang diakui secara nasional maupun internasional. Setiap upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, apalagi melalui kekerasan bersenjata danpropaganda menyesatkan, merupakan pelanggaran terhadap konstitusi yang harus ditindak tegas. Kesadaran masyarakat Papua akan pentingnya perdamaian kini semakin menguat. Kolaborasiantara tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban dan menolakaksi kekerasan menjadi sinyal kuat bahwa Papua ingin maju bersama dalam bingkai NKRI. Kekuatan kolektif masyarakat ini menjadi benteng terdepan dalam menangkal pengaruh burukdari kelompok separatis. Mengecam tindakan keji OPM dan membongkar propaganda mereka bukan semata-matatanggung jawab aparat keamanan. Ini adalah kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia dalammenjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan masa depan Papua yang aman dan sejahtera. Sudah terlalu banyak korban yang jatuh akibat disinformasi dan kekerasan yang dibungkusdengan dalih perjuangan. Penegakan hukum, pendekatan informasi yang jernih, serta pembangunan yang inklusif harusterus diperkuat untuk mengikis pengaruh kelompok separatis. Dengan semangat kebersamaandan kehadiran negara yang nyata,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini