Didiagnosa Hamil, Perempuan Ini Tak Percaya Dokter

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang perempuan dinyatakan hamil oleh dokter, namun dia menegaskan tidak pernah bersetubuh dengan seorang lelaki. ‘Vonis’ kehamilan itu disebutkan si dokter di depan saudara perempuannya.

World of Buzz menyebutkan akun suaimaa_zailany menuliskan peristiwa itu di Twitter. “Setelah menahan sakit di perut selama hampir satu minggu, saya akhirnya berobat ke dokter. Setelah diperiksa urine, dokter mengatakan bahwa saya hamil,” kata pemilik akun itu yang dikutip Sabtu 30 Mei 2020.

Jadi tidak aneh jika diagnosa itu mengagetkannya. Termasuk saudara perempuannya karena mendengar langsung. Perempuan pemilik akun suaimaa_zailany itu pun mengaku marah dan bingung.

Tak yakin dengan hasil pemeriksaan dokter itu, ia pergi ke dokter lain mencari opini kedua. Hasilnya, dia diduga menderita usus buntu.

Maka semakin menjadi lah geramnya kepada dokter pertama dia bahkan ingin segera bertemu dan melemparkan hasil scan bayi yang diberikan kepadanya.

Didatangilah kembali klinik dokter yang menyatakan dia hamil. Ternyata dia tidak berjumpa dengan dokter yang membuatnya marah.

Dia justru bertemu teman dokter yang salah mendiagnosanya. Ternyata pasien lain juga menerima hal yang sama, salah diagnosa.

Perempuan yang sepertinya seorang Melayu itu pun tidak melanjutkan pencariannya karena sudah yakin bahwa dokter yang mendiagnosa dirinya hamil memang salah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini