Dicoret dari Timnas karena Indisipliner, Ini Kata Nurhidayat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nurhidayat dicoret dari Timnas Indonesia satu hari jelang lawan Thailand. Via Instagram, dia meminta maaf atas perilakunya tersebut.

Pelatih Shin Tae-yong mencoret Nurhidayat karena indisipliner. Kabarnya, sudah berulang kali dia melanggar peraturan saat pemusatan latihan.

Nurhidayat langsung dipulangkan ke Indonesia dan tak bisa mengikuti tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sebelumnya, dia sempat main di dua laga ujicioba lawan Afghanistan dan Oman.

“Pelatih Shin Tae-yong melaporkan kepada kami bahwa Nurhidayat telah melakukan indisipliner dan dirinya sudah tidak berkenan karena sikap pemain tersebut. Untuk itu, Shin Tae-yong juga langsung memulangkan Nurhidayat ke Indonesia pada hari Selasa 1 Juni 2021,” kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Via Instagram, pemain berusia 22 tahun itu meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas sikapnya tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Nurhidayat Haris (@nurhidayatnh32)

“Saya Nurhidayat Haji Haris, dengan segala kerendahan hati saya, meminta maaf kepada seluruh Masyarakat Indonesia, terutama kepada Keluarga saya, PSSI dan coach Shin Tae-yong serta seluruh kawan-kawan saya di Timnas Indonesia, atas kesalahan yang saya lakukan,” tulisnya.

“Saya sangat menghargai seluruh keputusan yang telah coach Shin Tae-yong dan jajaran tim pelatih berikan kepada saya. Saya akan menjadikan hal ini sebagai proses pembelajaran dan evaluasi untuk saya ke depannya.”

“Semoga saya dapat kembali dipilih untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia dan saya berjanji akan memberikan performa yang terbaik untuk Timnas Indonesia,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini