Dibantai Spanyol 0-6, Kekalahan Terburuk Jerman Sejak 1931

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEVILLE – Jerman dibantai Spanyol dengan skor telak 0-6 di laga pamungkas penyisihan Grup 4 UEFA Nations League. Ini merupakan kekalahan terburuk sejak 1931.

Berlaga di Estadio de La Cartuja, Rabu 18 November 2020 dini hari WIB, enam gol yang bersarang ke gawang Jeman dicetak Alvaro Morata, Ferran Torres (3), dan Mikel Oyarzabal.

Hasil ini sekaligus memupus harapan Jerman lolos ke babak empat besar. Penampilan Der Panser di laga ini sangat buruk. Padahal, mereka turun dengan kekuatan terbaik, seperti Timo Werner, Serge Gnabry, Leroy Sane, Toni Kroos, hingga Leon Goretzka.

Ini adalah kekalahan terburuk Jerman sejak 1931. Kali itu, Jerman, yang masih menggunakan nama Jerman Barat, dikalahkan Austria dalam laga persahabatan juga dengan skor 0-6. Di laga kompetitif, Jerman pernah dikalahkan Hongaria 3-8 di penyisihan grup Piala Dunia 1954.

“Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan tim. Kami nyaris tak punya peluang dan tak sekali pun kami memenangi duel di lapangan. Ini hari yang kelam bagi kami,” ujar pelatih Jerman, Joachim Low, dikutip dari Daily Mail, Rabu 18 November 2020.

“Di babak kedua, kami berusaha menerapkan pressing tinggi demi mencetak gol, tapi permainan Spanyol jauh lebih baik dari kami. Mereka lebih cepat dan akurat. Hari ini kami melihat bahwa perkembangan kami tak begitu signifikan seperti yang kami duga,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini