Dianggap Menjijikan karena Membawa Penyakit, Pria Ini Sukses Berternak Tikus untuk Dikonsumsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tikus dianggap hama karena merusak dan menjadi binatang pembawa penyakit. Namun, berbeda di tangan seorang petani asal Timur Laut Thailand, yang bernama Chalermphon Saothong, tikus menjadi makanan untuk dikonsumsi.

Dirinya sukses berternak dan meraup keuntungan yang fantastis dari beternak tikus di provinsi Surin di Isaan untuk dikonsumsi.

Dilansir dari Naewna, satu kilogram tikus segar dari peternakan Saothong berharga 150 baht (Rp67 ribu), sementara satu kilogram tikus mati berharga 250 bath (Rp113 ribu).

Percaya atau tidak, peternakan tersebut telah menerima setidaknya 300kg pesanan setiap bulan yang membuat keuntungan Saothong hampir mencapai Rp 34 juta.

Selain beternak tikusnya sendiri, Saothong dan timnya juga membeli tikus dari penduduk setempat seharga 50 baht (Rp22 ribu) per ekor.

Di sisi lain, seorang pria bernama Sawanapa Puemmee adalah pelanggan setia dari peternakan dan memuji Saothong karena harga tikusnya yang terjangkau dan berkualitas tinggi.

Dia juga menambahkan bahwa dia menikmati makan tikus bersama keluarganya. Peternakan itu mempekerjakan 30 orang untuk mengelola peternakannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini