Diam-diam Prabowo Ajukan Kasasi ke MA, Gerindra Bahkan Tak Tahu

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Banyak pihak mengira, saga sengketa Pilpres 2019 telah berakhir usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan Prabowo-Sandi, dan menyatakan bahwa Joko Widodo-Ma’ruf Amin adalah pemenang pilpres. Namun, ternyata Prabowo masih belum terima keputusan tersebut.

Diam-diam, Prabowo dan Sandiaga Uno mengajukan kasasi atas putusan MK ke Mahkamah Agung (MA). Pengajuan kasasi itu telah terdaftar dengan nomor 2P/PAP/2019 tanggal 3 Juli 2019.

Parahnya, ternyata pengajuan kasasi itu bukan berasal dari Badan Pemenangan Nasional (BPN). Bahkan, Gerindra sebagai partai utama pengusung pasangan tersebut pun tak tahu jika kasasi itu telah dilayangkan.

Kabarnya, kasasi itu diinisiasi secara langsung oleh Prabowo dan Sandiaga Uno yang memberi kuasa kepada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Nicholay Aprilindo Associates. Artinya, kasasi tidak berasal dari tim hukum BPN maupun Gerindra.

Diakui kader Gerindra, Andre Rosiade, pihaknya tak mengetahui jika kasasi itu sudah diajukan ke MA. Ia menyebut, Gerindra akan segera berkomunikasi dengan pihak kuasa hukum yang diberi tanggungjawab atas pengajuan kasasi tersebut.

Mengetahui pengajuan kasasi itu, Koordinator Kuasa Hukum Jokowi-Ma’ruf Yusril Ihza Mahendra berkeyakinan MA tak akan menerima atau akan menolak permohonan tersebut.

“Putusan MK adalah final dan mengikat. Dengan diputuskannya perkara oleh MK, maka Bawaslu dan Mahkamah Agung harus dianggap sudah tidak berwenang lagi menangani perkara yang sama,” ujar Yusril lewat siaran persnya, Selasa 9 Juli 2019.

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini