MATA INDONESIA, JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkap sebanyak 110 pondok pesantren di Indonesia membentuk organisasi Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia (Hebitren) sejak 2019 lalu. Organisasi ini dibentuk untuk mengembangkan bisnis dari pondok pesantren.
Saat ini kata dia, Hebitren sudah tersebar di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah Banten, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
“Hebitren ini tersebar di seluruh Indonesia dan membangkitkan pondok pesantren yang siap mengembangkan unit bisnis secara berjamaah,” kata Perry dalam Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional Ke-1 Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia secara virtual, Jakarta, Selasa 27 Oktober 2020.
Beberapa Hebitren ini kata Perry telah menjalankan bisnis usahanya secara bersama-sama. Di Jawa Barat misalnya, para pondok pesantren membentuk serikat ekonomi pesantren.
Meski baru satu tahun terbentuk, Hebitren Jawa Barat telah membangun green house pada 11 pesantren. Selain itu mereka juga membuat rumah kemas yang menampung hasil pertanian yang dikelola pondok pesantren tersebut.
Di Jawa Timur, berangkat dari Serikat Ekonomi Pesantren mereka melakukan pembangunan distribusi centre produk. Program ini melibatkan tiga pondok pesantren di Jawa Timur dengan keanggotaan koperasi Serikat Pesantren. Termasuk pemberian bantuan mesin percetakan untuk pesantren.
Sementara itu di Sumatera Utara, program yang telah berjalan berupa replikasi pembangunan green house di tujuh pondok pesantren sektor pertanian. Program Hebitren ini akan menitikberatkan pada pengembangan ekonomi pesantren.
Adapun beberapa sektor yang menjadi prioritas pengembangan usaha di antaranya pertanian, industri pengolahan makanan, industri energi baru terbarukan (EBT) dan unit usaha syariah lainnya yang halal. Semua ini akan diintegrasikan dalam satu unit besar agar bisa terakomodir untuk memenuhi kebutuhan anggota pesantren.