MATA INDONESIA, JAKARTA – Diam-diam Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memilih menggunakan vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Vaksin itu selama ini dipopulerkan mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto.
Dalam video berdurasi hampir dua menit yang diunggah Kontro TV dan beredar 4 April itu, Luhut memuji Terawan setinggi langit .
Dia menyebut vaksinasi dengan metode merekayasan sel dendritik itu sebagai penemuan Terawan.
“Kenapa sih kita tidak bangga dengan temuan anak bangsa?” ujar Luhut yang direspons dengan acungan jempol dari Terawan yang sedang menanganinya dan dilihat Selasa 5 April 2022.
Padahal vaksin itu dikembangkan sebuah perusahaan Amerika Serikat yaitu AIVITA Biomedical Inc. lalu melakukan transfer teknologi kepada peneliti di RSUP Dr. Kariadi dan diberinama Vaksin Nusantara yang dipopulerkan Terawan.
Metode yang sudah digunakan sejak tahun 1970 -an tersebut selama ini untuk memulihkan pasien kanker yang sudah menjalani kemoterapi.
Vaksinasi tersebut pada prinsipnya merekayasa sel dendritik manusia karena mengandung antibodi.
Sel itu ada di dalam darah sehingga caranya dengan mengambil darah setiap peserta kemudian dipilah sel dendritiknya untuk diberi antigen yang mengandung virus mati.
Setelah itu, sel itu disuntikkan kembali ke tubuh peserta tersebut agar membangkitkan antibodi terhadap virus penyebab Covid-19.
Menurut para ahli selain membutuhkan waktu lebih lama, vaksinasi cara itu disebut membutuhkan biaya besar.
Cara itu tidak mungkin dilakukan untuk mencapai kekebalan penduduk dengan cepat.