Dialog dengan ‘Informal Leader’ di Papua tetap Penting

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dialog merupakan salah satu cara yang bisa menjadi solusi untuk meredakan situasi yang terjadi di Papua. Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta menilai bahwa dialog dengan tokoh-tokoh seperti agama, adat dan masyarakat tetap penting dilakukan.

“Dialog sangat penting untuk dilakukan terutama dengan informal leader, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh lainnya,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Minggu 13 Juni 2021.

Meski demikian, ia menilai bahwa upaya tegas harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi ancaman dan provokasi dari kelompok separatis di Papua. Maka, solusi terbaik bisa dengan menyeimbangkan antara pendekatan lunak dengan keamanan.

“Dialog harus menjadi jalan utama untuk permasalahan di Papua, namun bagi kelompok yang menggunakan kekerasan dengan senjata tetap harus ditindak sesuai hukum yang berlaku,” kata Stanislaus.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga terus melakukan dialog dengan tokoh-tokoh Papua, termasuk tokoh agama yang memiliki peran penting.

“Kita ajak dialog dan bertukar pikiran dengan siapa saja termasuk dengan beberapa tokoh yang bisa membuka ruang perdamaian dan keamanan bagi masyarakat Papua,” kata Mahfud.

Tidak hanya itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga melakukan dialog dengan para tokoh masyarakat, adat dan agama di wilayah pegunungan Papua untuk mewujudkan perdamaian. Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

“Damai itu dambaan dan cita-cita kita semua. Kami berharap ada kontribusi dari semua pihak untuk mewujudkan Papua yang damai,” kata Boy Rafli.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini